16 Oktober 2005
Topik kali ini di area Bogor Midnite Agri FM : Apa sih yang Anda lihat dari seseorang ketika menentukan untuk memulai suatu hubungan?
Situasinya berbeda untuk setiap hubungan. Well, kita tidak bisa memaksakan persyaratan yang sama untuk kondisi berlainan bukan? Singkatnya jawaban saya seperti ini.
Untuk menjadi rekan kerja : ini mungkin yang paling simpel. Punya semangat dan keterampilan yang bisa melengkapi diri saya. Punya motivasi untuk sukses bersama-sama, pasti.
Untuk teman/sahabat : dia nyaman bersama saya. Adakalanya orang berharap dekat dengan seseorang yang selalu baik, pengertian, pemberi perhatian dan hal-hal mulia semacamnya. Saya mungkin tidak seperti itu. Biarlah semua orang hidup dengan karakteristiknya masing-masing. Saya tidak akan mencoba mengubah seseorang hanya supaya saya nyaman berteman dengan orang itu. Kalau dia pemarah, biarlah tetap pemarah. Kalau dia pada dasarnya sinis, mungkin memang sulit untuk diubah, ya? Karena itu saya tidak merasa berteman dengan seseorang yang gay atau playboy atau musuhnya teman menjadi suatu pantangan. Pada dasarnya bila orang itu merasa nyaman berinteraksi dengan saya dan ada hal yang bisa kami bagi bersama, bagi saya itu sudah cukup. Mudah-mudahan tidak terlalu berlebihan.
Pacar : Yang dilihat pertama kali (dan kemudian menjelma menjadi persyaratan utama) jelas adalah kenis kelamin. Saya tidak akan berpacaran dengan manusia yang bisa bertukar pakaian dalam dengannya, tentu saja. Semoga saya tetap normal (dalam hal orientasi seksual) hingga kapanpun juga. Bila hal ini dianggap berlebihan, maka saya memandangnya sebagai suatu hal yang realistis mutlak. Setelah jenis kelamin, maka kepribadian menjadi hal penting lainnya. Bila satu kata named personality dapat dijabarkan menjadi rangkaian makna yang lebih luas, maka penjabarannya adalah : intelegensia, sikap terhadap sesuatu, dan hal-hal lain yang bahkan saya tak tahu (sebenarnya apa saja sih hal yang bisa dimasukkan ke dalam folder bernama ‘kepribadian’??). Hm.. mungkin yang ini intinya pada apakah kami berdua bisa SAMA-SAMA merasa nyaman dalam kadar yang setara. Kenyamanan itu mungkin akan muncul setelah ada beberapa hal seperti kesetiaan, saling mendukung dan kebanggaan untuk menjalin hubungan.
Suami : Woow..terpikir pun sama sekali belum!! Tunggu … mungkin ada sedikit gambaran. Seperti karakter John Trent dalam chickLit berjudul The Guy Next Door.
Sekali lagi, ini merupakan hal yang sangat sulit untuk dijabarkan. Ada beberapa hal di dunia yang eksis bukan untuk dideskripsikan dalam rangkaian kata-kata, melainkan hanya dapat dirasakan.
One thought on “Orang yang Kayak Gimana?”
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
saya mampir kesini,sptnya kenal.krn blm lama ini saya brsama istri mampir ke gramedia dan sepintas mbaca buku anda.
saya yg br mulai nge-blog lg.dr yg dulu sempat mandek.mencoba ikuti awal postingan km sejak 2005.bgmn bs situs km ini dikenal byk orang?.LUAR BIASA!!
sebenarnya sy sndiri ingin mengisi blog sy ttg smua hal yg ada dibenak saya,entah itu kmarahan atopn suka.tp untuk bs dikenal??.itu hal lain lg.susah bo!!.
jika berkenan,sy ingin tau cerita dan langkah yg km lakukan hingga km bs sukses begini.