Cinderella

Cinderella berjalan menghampiri rombongan Pangeran dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Pengawal. Pangeran menatapnya dan membatin, “ya inilah gadis yang kucari sejak Pesta Dansa itu”. Cinderella curi-curi pandang dan membatin, “duh gimana yah kalo ketauan itu gw? Mudah-mudahan ngga ada yang tau deh..”

Kepala Pengawal memasangkan dengan perlahan sepatu yang cuma sebelah itu) ke kaki kanan Cinderella. Semua yang hadir di ruangan menahan napas dan mengira-ngira apa yang bakal terjadi. Ibu Tiri mulai berkeringat dan sibuk berkipas-kipas.

Cinderella berharap bahwa sepatu ini tidak akan pas di kakinya. Cinderella berharap bahwa sepatu kaca itu akan bernasib sama dengan sepatu Donatello yang baru dibelinya kemarin, tiba-tiba longgar setelah dipakai beberapa kali. Cinderella benar-benar berharap sepatu itu tidak pas!!

Namun, harapannya tidak sesuai kenyataan. Sepatu itu melekat pas pada kaki kanan Cinderella yang lumayan besar untuk ukuran gadis pada zaman itu. Pengawal menjerit gembira karena hal ini berarti mereka tidak perlu berkeliling kerajaan untuk menemani Pangeran mencari gadis impiannya. Pangeran ini memang harus dituruti segala kehendaknya meskipun ini berarti Pengawal harus kerja lembur tanpa ada tambahan uang lembur…..

(belum selesai, tunggu yah kelanjutannya…ini postingan Desember 2006, belon dilanjutin hihihi)

2 thoughts on “Cinderella

  1. Hai Dita gimana kabarnya Tabloid Gema Almamater. Masih terbit. Aku dulu sempat pelatihan jurnalistik sama senior-senor di sana. Salam.

  2. Kabar Gema Almamater baik, kang. Sekarang GA menerbitkan Majalah dan Buletin GA, ngga lagi berbentuk majalah. Mungkin sekarang gilirannya Akang ngasih pelatihan jurnalistik di sini

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: