Sungguh sebuah chatlog yang gaguna dengan cokiber blogosphere. Hahahaha…. [lalu kenapa pulak kau posting?] (iseng aja woi! Blog blog sayah!)
– : jangan kau madu diriku
– : sekali kau madu diriku, kau akan selalu merindu
+ : entahlah, apakah kau madu ataukah racun?
– : rasakanlah, maka kau akan mengetahuinya
+ : tanya itu masih ada dalam diriku
+ : jika kau madu, aku akan hidup dengan selalu merindumu
+ : jika kau racun, aku akan mati bersama cintaku padamu
– : jadi kau pilih mana?
– : biar cinta yg menuntunmu kemana kau ingin mencinta
Moral postingan ini: Jangan salah megang botol madu dan racun!
6 thoughts on “Madu atau Racun, Siapakah Kau?”
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
kayknya mending pilih racun degh..
segala sesuatu yang “berbahaya” biasanya ada banyak sensasinya *tsssaaaahhh*
klo teh botol ada neng?? *lo kata warunggg???*
mak!!! itu pleboi jaket sudah putus asa ya, mulai rayu-rayu dirimu.
ini ngomongin brondong yang itu, kan? owalah geeeee…..pren makan pren 😀
pilih madu aja deh, asal ga dimadu..
ahhh, postingan kamu selalu ada moral ceritanya yach… KAMU GURU PMP yach…
**kedip2 mata**