Dagdigdug Cem-ceman Baruku

Suatu malam,

Nonadita: Baru sejam nyalain komputer, udah bikin 7 postingan buat 3D
Gage: Wuiihh banyak amat!
Nonadita: Ternyata benar kata Tika, 3D bikin selingkuh dari blog resmi
Gage: Baiklah akan saya tutup blog kalian berdua *mengancam*
Nonadita: JANGAAAANNN!! Maafkan, kemarin aku khilaf! *menangis histeris*

Minggu kemarin saya buat blog di dagdigdug.com (karena ngetiknya susah, mari kita singkat sebagai 3D saja). Mungkin ada yang berpikir saya aneh, sudah punya blog ber-dotcom kok malah bikin blog gratis (yang alamatnya ber-dotblablabladotcom). Jangan bingung dan jangan nyemplung, bikin blog lebih dari satu tidak aneh kok.

Berikut ini teori ngasal saya mengenai alasan-alasan seorang blogger membuat blog lebih dari satu (dua yang pertama terutama adalah alasan pindah blog):

1. Teknis
Beberapa blogger eks-Bloggerdotcom menyatakan bahwa alasan pindah ke WordPress adalah masalah teknis semata. Meskipun Blogger (alias blogspot) memudahkan blogger untuk mendesain blog seindah mungkin seenak udel, namun ada keluhan: dashboardnya tidak seenak WP, ngga bisa membuat page tambahan dan fiturnya tidak selengkap WP. Lalu masalah teknis soal komen, settingan default WP (Blogsome dan lain-lain juga sih) lebih memudahkan komentator untuk memuaskan nafsunya berkomen pada tulisan orang. Berbeda dengan Blogger yang terasa rada ngerepotin. Harus klik dulu, nunggu page baru terbuka baru muncul kotak untuk berkomen (harus masukkin password pula!). Repotnya, blog Blogger tidak mengingat identitas komentator meskipun kita sudah berkomen di situ sebelumnya (kecuali bila blog komentator adalah Blogger juga dan masih dalam kondisi login di Blogger).

2. Narsis
Nah, terkait dengan masalah-teknis-soal-berkomen yang dikemukakan pada nomer satu, dan ditambah teori asbun bahwa jumlah komen menjadi indikator seberapa populer suatu blog, maka lebih susah menjadi seleb blog di Blogger ketimbang di WP. Kira-kira begini: dengan content yang sama (satu dipasang di Blogger, satu dipasang di WP), maka blog WP akan lebih banyak komennya. Ditambah lagi pengguna WP punya tendensi untuk berkomen di sesama blog WP (Temon, 2008). Jadi, kalau pengen narsis dan panen komen, cobalah WP.

3. Ingin bebas menulis
Bagi beberapa blogger yang sudah kondang, kadang ada perasaan keterkenalan itu mengganggu kebebasan dalam membuat tulisan. Entah karena ada pengunjung anonim yang suka berkomen pedas atau sudah terlalu banyak perhatian tak diinginkan. Pada kondisi ini, bikin blog baru menjadi satu pilihan.

4. Eksis
Ini alasan yang lumayan umum. Bagi beberapa orang (nunjuk hidung sendiri dan hidungnya Hani), adalah penting untuk mempunyai account di mana-mana. Alasannya apa? Ingin eksis sahaja.

5. Latah abis
Seperti nenek-nenek yang ketika kaget dia latah, “eh copot.. copot..!”, maka blogger yang masuk dalam kategori latahan juga seperti ini. Ketika dia dikagetin, “ada blog gratisan bikinan orang Indonesia!”, si blogger-latahan kaget dan latahnya adalah: bikin blog di 3D.

Harap diingat bahwa alasan-alasan di atas tidak dikumpulkan melalui metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan melainkan seenak udel saya sahaja.

Kembali ke tema postingan yang sempat terlupakan, blog baru saya (ND6C) itu dibuat karena ada ghirah dalam diri untuk menyalurkan bakat bikin tulisan yang modelnya seperti di sana itu. Perbedaan ND6C dengan NDDC kira-kira begini:

1. ND6C: enak dibaca dan (tidak) perlu
2. NDDC: (tidak) enak dibaca dan (tidak) perlu.

Jelas kan bedanya? Jadi, punya blog lebih dari satu tidaklah aneh. Bikin blog gemblung lebih dari satu, itu baru aneh. Hohoho…..

Moral postingan ini: Mari dukung hasil karya anak bangsa!

25 thoughts on “Dagdigdug Cem-ceman Baruku

  1. ngga bisa membuat page tambahan

    eh dulu siapa ya yg sampe naya ke forum cara bikin page tambahan, abis ngeliat blog aq :p

    Lalu masalah teknis soal komen, settingan default WP (Blogsome dan lain-lain juga sih) lebih memudahkan komentator untuk memuaskan nafsunya berkomen pada tulisan orang. Berbeda dengan Blogger yang terasa rada ngerepotin

    hanya orang” berkemauan keras aja yg dapat komen di blog gw (padahal kurang populer :p)
    eh kayaknya yg komen di blog gw cuma lo doang deh, berarti kemauan lo keras juga ya 😀

  2. ahhaha…
    iya gw sempet tergoda..

    ahhhhhhh kemudian saya berpikir…ibarat mo poliandri…
    enak diawal ga enak blakangan..
    satu aje dah repot…apalagi dua??
    multiply gw apa kabar ya..hueheheeh

    setuju..dukung terus karya bangse

    bo gw link yaaaa

  3. mbak, kok rajin nulis di blog, boleh tahu caranya…aku bingung nih mau belajar, coba kunjungi prasetyo.dagdigdug.com

  4. aku juga ada di dagdigdug *halah susah ngetiknya* tapi susah ngetiknya di address bar terus nemu di blogdetik, ya udah pindah disana, sebelomnya sih ada host sendiri tapi space nya dah full limit. pindah aja dah.. malah di blogdetik space nya 100Mb *gila booo*

    udah dulu ah. see yah..

  5. @venus
    blog saya juga banyak sekarang ini

    @temon
    iya itu akyu! *ngaku* >> fans berat temon 🙂

    @hedi
    syukurlah kalo jadi rame

    @ega
    kalo temanya beda, ngga masalah juga lho

    @prasetyo
    caranya: bikin blog pake template gratisan, trus nulis APAPUN yang kamu suka

    @herry
    emang susah ngetik dagdigdug, singkat 3D aja

    @stey
    seperti selingkuhan saja, semakin banyak makin pusing 😀

    @-tikabanget-
    gapapa tik, yang penting adil dan semua disayang

    @rama
    di N6DC komennya harus bersajak hehe di sini bebas aja

    @paramarta
    met kenalan! sekarang mau ngomong apa?

    @funkshit
    setuju banget!

    @ngodod
    saya juga setia, kepada beberapa..

    @rystiono
    kita bikin klub eksis saja?

    @Pak e
    mungkin gaada responden yang jawab “bingung”?

    @jalansutera dot com
    alasannya.. eksis dan narsis? 😀

  6. Iya nih, kepikiran bikin blog di 3D tapi ntar2 aja dah kalo skripshit udah kelar. Jadinya sekarang denger 2D aja “Haruskah kuteteskan air mata di pipi..” *dian pramana putra & deddy dhukun mode: on*

  7. Pingback: ID-JAUHARI
  8. alasan ke 6 adalah sudah terlanjur kaya, tapi kurang kesibukan, daripada yang mana mengisi dengan hal-hal negatif, maka lebih baik ngeblog di mana-mana 🙂

Leave a Reply to rystiono Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: