Itu Bukan Iklan Rokok

Ini foto tentang apa yang tersisa dari Hari Tanpa Tembakau Sedunia, tanggal 31 Mei lalu. Pada hari itu, rupanya Pemerintah Kota Bogor menunjukkan partisipasinya dengan cara memasang reklame yang menyatakan pelarangan penayangan SEMUA iklan rokok. Reklame yang berupa banner-banner ini dipasang di beberapa titik utama Kota Bogor, yaitu: Air Mancur, perempatan Warung Jambu dan jalan Juanda.

Saya tidak tahu apakah pelarangan iklan rokok itu hanya berlangsung pada hari itu saja, ataukah berlangsung di hari-hari setelahnya. Bila pelarangan ini hanya dilakukan pada tanggal 31 Mei lalu saja, tepatlah bila Gage mengomentari hari tersebut sebagai Hari Tanpa IKLAN Tembakau.

Apa yang saya lihat di pertigaan Air Mancur ini adalah sebuah pemandangan yang ironis. Reklame mungil ini bertuliskan:

Industri rokok menjeratmu, anak muda. Larang total semua iklan, promosi dan sponsor rokok. Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2008.

Sayangnya di Air Mancur (yang merupakan salah satu tempat kumpulnya anak muda Bogor), reklame ini bersanding dengan iklannya A Mild yang besaaarr sekali. Bahkan seluruh tujuh reklame anti-iklan-rokok ini belum menutupi 80 persen iklan rokok A Mild tersebut. Saya rasa di titik ini Pemkot Bogor malah mempermalukan dirinya sendiri ya. Karena kedua macam reklame itu pastilah terpasang atas persetujuan dari pemerintah.

Atau apakah saya yang salah? Bahwa sesungguhnya iklan besar di belakang itu bukannya iklan rokok, tapi iklan polling semata.

Moral postingan ini: Jangan masang dua macam reklame yang isinya berseberangan dong, ah!

17 thoughts on “Itu Bukan Iklan Rokok

  1. ditaaaa… I’m back… hahahahaha… makasih yach waktu itu aku boleh ikutan ngegrememeng di psoting yg dihapus itu…

    btw, ini posting ttg anti rokok atau anti perceraian sich???

    *salah focus*

  2. @Mbilung
    Bisa jadi begitu… btw, jam orang2 pada merokok itu emang kapan?

    @ngodod
    iklan anti perceraian tapi sponsored by A Mild gitu?

    @temon
    kalo mau pertamax, di blog sebelah aja..

    @ray rizaldy
    hahahaha …. mesti saya tanyakan itu 😀

    @silly
    ah mbak silly, kemana saja kamuu? *peluk peluk hangat* silakan nyampah sesukamu..
    ini postingan tentang dua iklan yang berkonflik .. hehe 😀

  3. Iklan rokok di Indonesia tidak boleh menampilkan secara ekplisit produk/bungkus/batang rokok yang ditawarkan, jadi iklan-iklan rokok sekarang lebih menerangkan segmen pasar yang akan disentuh oleh produk tersebut. Seperti halnya iklan di atas, perusahaan rokok tersebut selain menyentuh segmen anak muda, juga ingin menyentuh segmen orang2 yang sudah menikah. Mungkin itu sedikit pesan implisit yang bisa saya capture dari iklan tersebut.

    Berkaitan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang jelas pemerintah belum bisa menghentikan peredaran rokok di kalangannya sendiri, buktinya di kantor2 pemerintah (salah satunya di kantor saya, Hehehe) para ahli hisap masih bebas berkeliaran (salah satunya saya juga, hehehe) menyebarkan racun2 ke dunia yang mulai merasa kesakitan ini. Yang lebih mengejutkan lagi, pada saat tanggal 31 Mei, para ahli hisap seperti saya, tidak tahu kalau hari itu adalah hari Tanpa Tembakau Sedunia, sehingga saya bebas merokok pada hari itu,ckckckck… “Apa kata dunia?!?!?!”
    Apakah hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah? atau saya saja yang kurang konsern dengan pemberitaan di media? ataukah saya dan para ahli hisap yang tidak perduli dengan hal ini???? Wallahu Alam….

  4. billboard itu khan disewa setahun or sebulan … iklan pemda hanya beberapa hari…… budget juga kalah…. PAD lho…..
    iklan dalam poling mbak….heheh

  5. kl sudah urusan duit iklan..susah deh.. 🙁
    gemana kl rokok dibuat tanpa asap aja, jd yg berisiko ya si pelaku sendiri (dan keturunannya/hub darah..)

Leave a Reply to ngodod Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: