Saatnya Maju, Lepaskan Masa Lalu

Hidup terasa berat bila masa lalu masih menyiksa. Bayangannya serupa jerat, yang menahan langkah kita. Ketakutan senantiasa ada, mencegah kita ke mana-mana. Ingin pergi tapi ‘ku tak berani. Ingin berubah, tapi hati ini masih gelisah. Sementara masa depan tak bisa menunggu, aku pun harus terus maju. Kotak Pandora ini tak bisa tersimpan berlama-lama. Dia harus segera segera enyah, agar hidupku tak lagi susah.

****

Ada yang terasa nyeri setiap kali teringat masa lalu. Sebentuk luka ini terasa masih membelenggu, mengganggu pikiranku. Dia masih ada di sini, belum juga mau pergi. Luka ini masih merah, karena setahun pun belum ada.

Bila aku berkuasa atas hal-hal lain di hidupku, lalu mengapa aku bisa sedemikian kehilangan kontrol atas hatiku? Bila dia bagian dari diriku, kenapa dengan akal dia selalu berseteru? Tak bisakah mereka bersekutu, menolong membuat keputusan dalam hidupku?

Bukannya aku tak mau, aku hanya belum mampu. Keinginan ini selalu ada, bikin hati dan akal bekerjasama. Namun tak dapat kupungkiri, memang susahnya setengah mati. Sementara hati ingin tetap di sini, akal memaksaku terus pergi, menjauhi sedih ini.

****

Memang berat pada awalnya, tapi pasti terbiasa pada akhirnya. Kalimat ini selalu kupercaya, karena logikanya kuanggap bisa diterima. Bermula dari teks kenangan, hingga foto di mana bahagia pernah terekam. Sudah saatnya mereka kusingkirkan, sudah saatnya mereka masuk gudang. Inbox ponsel jadi sasaran, harddisk komputer tak luput kubersihkan. Hati ini telah luka terlalu lama, menyimpan kenangan ini sungguh tidak berguna. Ya saatnya memang sudah tiba, kenangan pahit ini tak bisa terus ada.

****

Maka aku pun kemudian menjelma menjadi orang yang bisa berbeda. Kembali membangun asa yang pernah sirna. Melangkah penuh cita. Bersama cinta.

Moral postingan ini: Luka yang terlalu lama diperban membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Membuka perban berarti membiarkan dia imun dan sembuh lebih cepat. Terima kasih, Zam 😀

42 thoughts on “Saatnya Maju, Lepaskan Masa Lalu

  1. syukurlah.. 🙂

    kita smua pasti punya masa-masa lalu yang kelam dan menyakitkan. tergantung bagaimana kita mengambil pelajaran dan menyikapinya..

    aza-aza fighting!

  2. kalau aku pakai betadine, lebih sakit pas pertama tapi cepet banget sembuhnya. he… secara aku memang pelupa siy, jadi kalau masalah sakit hati pa marahan gituh cepet sembuhnya (akhirnya kutemukan keuntungan dibalik pelupa akutku :))

  3. semoga lukanya cepat sembuh karena ada Mas Zam 😉

    *salam kenal lagi kakakelasqu, kopdar wl 29062008 terwujud tak? muti ngga bisa datang waktu itu.. 🙁

  4. @ ekowanz: Haaa?? Bagi2 pertamax di mana?? Gratis??
    @ Hedi: sayah pilih yang membahagiakan
    @ Gage: beli di warung doms ah! Katanya wong sugih!
    @ aprikot: metamorfosa? itu dia dari dulu begitu!
    @ zam: :”>
    @ mbilung: pasang iklan di sini harus bayar!
    @ ngodod: belum terlalu baru sih..xixixi!
    @ latree: sayah pakenya daun babadotan
    @ septy: iyah.. sayah pengennya begitu
    @ tintin: setuju! daripada sakit muluk yaa..
    @ rama: apanya dalem? :p
    @ jauhari: makasih traktiran durennya
    @ kimi: ih beli doms ah!
    @ mutia: wekekeke! itu Mas RONI!! Jadi doung kopdarnya.. Lain kali ikut yah!
    @ venus: ini lagi.. dagang di sini bayar uang keamanan!

  5. kenangan.. sesakit apapun, tetap saja jadi bagian dari hidup kita
    akan tersimpan dan tak akan bisa terlupa…
    yes, time will heal all wounds, but scars still remain…

    daripada mikirin scars.. mending mikirin yang lain

    *sok puitis dan dewasa yang gak penting*.. 😀

  6. @adie: mbrambangi apaan sih?
    @ didut: ah berikanlah sultanmu gelar apa saja. Dia tetap bahagia
    @ fisto: kampanye di sini harus bayar!
    @ arhan: nggak kok.. nggak. Masa depan lebih menakutkan heheh
    @ tukangkopi: maksutnya kamu dan Gita Aprikot ya? Heheh
    @ balibul: 14 malam? ada apa ya bul?
    @ suprie: life must go on!
    @ fany: pake antiseptik!
    @ ale: madu itu penyembuh luka, kau minum saja!
    @ iambadung: scars will remain, yes. but everything that cannot kill you, only makes you stronger than before

  7. Kucoba hadapi … Walau sakit terasa di relung hati
    Harus kulewat … seakan semua tiada pernah terjadi

    Oh haruskah … kubenamkan diri meratapi
    Tenggelam sesali yang terjadi
    Tersiksa bersama hampa … asa

    Kini kuhanya ingin lupakan semua
    Mengenangmu menyesakkan jiwa
    Dan kuhapus air mata
    Hingga kudapat sembuhkan luka

    😀

  8. @ abdee: hapuskan luka, bahagia kan lebih terasa
    @ anggi: bener kan bener kan… lagunya Cokelat!
    @ kishandono: right! scar as a reminder
    @ cK: yang jelas Mas Ronny menyembuhkan laparku chik! Karena dia makan melulu
    @ andrias ekoyuono: dukun manten?? mas mau ndaftar?
    @ embun: boleh boleh.. kunjungan pertama gratis!
    @ muhibbuddin: ah ketahuan ya.. 😀

  9. Ketika rasa luka itu menyiksa batin aku berusaha tuk bangkit ….meski terasa sakit….butuh suatu proses yang lama tuk menyembuhkan semua ini….aku berusaha tuk lari…..tapi semakin aku lari luka itu semakin mengejarku……dan aku aku hanya bisa memohon pada Allah dan mendekatkan diriku padanya…..karena dengan dekat dengan Allah Hati menjadi tentram.

  10. Aku baru aja baca tulisan ini, salam kenal sebelumnya. Ini tulisan yang bagus dan sesuai dengan suasana hatiku sekarang. Keren! Makasih atas sharing yang tidak langsung ini:)

    -Deva-

Leave a Reply to Ivan Irawan Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: