Majalah Annida Kini di Dunia Maya

Majalah Annida Kini di Dunia Maya

Nonadita di Majalah AnnidaAwalnya adalah sebuah dari email dari Mas Elzam, salah satu reporter di Majalah Annida. Saya dimintanya untuk memberikan pendapat soal perkembangan dunia literasi di dunia maya. Jadilah kami janjian bertemu pada sebuah sore di salah satu Starbuck di Jakarta.

Rupanya wawancara kali itu akan dimuat pada majalah Annida edisi cetak yang terakhir yang mengangkat tema utama Surfing Literasi di Samudera Dunia Maya. Ya, mulai bulan Juli 2009 Annida berubah bentuk menjadi format online yang bisa diakses oleh siapa pun melalui http://annida-online.com. Annida kini sudah berubah banyak tampaknya. Dari majalah remaja yang umumnya dikonsumsi oleh mbak-mbak aktivis masjid hingga media online yang jadi konsumsi para calon penulis muda. Ah, rupanya saya telanjur terjebak stereotipe terhadap majalah ini. :mrgreen:

Edisi cetak terakhir Annida Cocok sebagai pengantar menuju bentuk baru Annida yang nantinya eksis di dunia maya. Pada rubrik Aksara, terdapat wawancara dengan Jonru, Onno W Purbo, Eko Ramaditya, Sarip Hidayat dan Heru Susetyo. Maka saya pun menyumbang pendapat di sana, pada edisi No. 10/XVIII, bulan Juni 2009. Ada di halaman 15 bersebelahan dengan Mbak Ollie, salah satu blogger yang saya kagumi.

Tidak banyak yang bisa saya bagi di sana, hanya optimisme bahwa dunia literasi menemukan tempat yang baik untuk bertumbuh di dunia maya. Apalagi bila semakin banyak pengguna internet di Indonesia yang meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai penerima namun juga pemberi. Maksudnya, tidak hanya mengambil manfaat dari internet namun juga sekaligus menyumbangkan sesuatu terhadap ketersediaan content di internet. Terlihat dari pertumbuhan blog yang demikian pesat tahun-tahun belakangan ini.

Siapapun bisa menjadi penulis di internet, membuat media dan memilih content-nya sendiri. Tidak perlu menunggu hasil suntingan editor atau menjadi tenar sekedar untuk memublikasikan buah karyanya. Tapi jangan ragukan kualitasnya, feedback dari pembaca juga berpengaruh terhadap peningkatan mutu tulisan kita.

Selamat untuk Majalah Annida, semoga sukses dengan format online-nya. Walaupun sekarang masih menuai kritik karena versi cetaknya kini tiada, yakinlah situs bisa menjangkau lebih banyak pembaca.

Moral postingan ini: Semakin banyak pihak yang memilih membuat media di dunia maya. Sudahkan diimbangi dengan pemerataan akses teknologi untuk para pembaca?

94 thoughts on “Majalah Annida Kini di Dunia Maya

  1. pada bagian ini, saya jadi teringat apa saja yang sudah saya dapatkan dari internet….

    Apalagi bila semakin banyak pengguna internet di Indonesia yang meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai penerima namun juga pemberi.

    *lirik hardisk* kok sepertinya ada label harom di sana 🙁

  2. Ga tau karena epesiensi, market share atau hanya skedar tren.
    Akhirnya banyak yg mlirik media onlen buat sandarannya.

    Selamat buat Majalah Annida, smoga di dunia ini bisa lebih bersaing dari tinta dan kertas.

  3. @ chic: ihiiyy sama ngetopnya dengan mbak chic doms ah :mrgreen:
    @ dewanto: wah demen donlod yang harom2 ya kang? 😀
    @ silvian: wah jangan pelit2 untuk ilmu. tapi mayan lah bisa baca versi onlinenya
    @ kaka: wah kaka belum berangkat ke Madrid? Kabarnya sih karena Annida ingin berpartisipasi aktif dalam pengurangan efek rumah kaca.
    @ didut: amin! mari kita dukung lah
    @ zaky: semoga demikian
    @ omagus: iya rame banget, semakin banyak aja media online ya
    @ ocha: sami sami, teh
    @ wongbagoes: hati2 meluncurnya :mrgreen:
    @ wandi thok: trima kasih!

  4. secara pindah ke dunia maya, saya yakin ada pergeseran posisi dalam keredaksian. lalu tim artistik kayak layouter dan ilustrator mau dibawa kemana ya? hmm smoga masih ada tempat pengganti atau minimal mereka bisa sejahtera.

    kalau wartawan saya pikir online atau cetak tentu masih bisa dipakai. betulkah demikian?

  5. Kasihan untuk pelanggan setia Annida versi cetak, dipastikan mereka akan kehilangan. Seperti rak-rak perpustakaan mesjid mungkin kedepannya tidak akan lagi terpajang Annida.
    Para pembaca Annida nantinya adalah pemilik akses internet terutama yang dirumah. Kalau pengakses dari warnet, handphone, atau kantor saya menyangsikan mereka bersedia membuka situs Annida.

  6. Hi…lam kenal buat Nonadita dan semuanya !
    Saya suka dunia blogging,tpi sampai saat ini baru bisa bikin blog di ponsel aja plus Opera mini.
    Mklum,aku orang pelosok blum ada warnet.

  7. mungkin non dita bisa mengusulkan untuk merubah layout annida-online.com jadi lebih profesional. biarpun pake wordpress, banyak kok template yang bisa dipake untuk majalah or koran online… THanks

  8. yeah.. disatu sisi saya dukun sekali usaha2 seperti itu, agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi dan menjadi lebih pintar.. disisi lain, ehm.. saya baru tahu ada majalah bernama annida…
    🙂

  9. hmm
    media online memang lebih simpel dan cepat untuk update
    tapi tetep, media cetak perlu eksis agar keseimbangan dunia maya dan dunia nyata terjaga

  10. wahhh
    dulu aku sering baca majalah yang banyak isi cerpennya ini
    🙂

    majalahnya keren banget
    tapi dah lama gak baca
    ternyata pindah ke dunia maya
    🙂

    sukses terus deh buat ANNIDA

  11. Alhamdulillah, jd diriku tidak perlu susah2 googling klo mo cari referensi gaya berbusana remaja muslimah dan cerita2 remaja muslimah. “Masih ngerasa remaja sih…” hehehehe.

  12. untuk masalah akses nggak usah di pusingkan , sekarang koneksi internet sangat murah cuma 100.000/bulan ke warnet perjam juga murah kok kalo kita hitung untuk UMR sekarang menurut saya loh

  13. salam dari puang cahaya di bandung

    wahai saudarahku kaum perempuan

    janganlah engkau berpikir primitif memilih pemimpin misalnya, satu kampung, beribawah, berkharisma atau gagah (bukan gagap) perkasa

    karna kita tidak memilih kepala suku tapi memilih presiden

    Pilihlah presiden yang baru

    Yang berpikir baru

    Dengan visi dan misi yang jelas memihak kepentingan rakyat

    Bukan melanjutkan penderitaan rakyat

    http://puangcahaya.dagdigdug.com/

  14. Pekerjaanku tidak akan bisa tanpa internet…
    semua literasi dan dokumentasi aku dapatkan di internet
    kalo komputer adalah tubuhnya, internet adalah jiwanya *bahasaku! 😛 *

  15. lam knl deh nonadita,wah aku blm bca nida edisi juni,,blm smpt bli sih…hm jd pgn mbuaca pndptx nonadita neyh…;-)

  16. ah,..lgi krisis nih.,,! Gag sbrn pngn liat nida edisi onlen…
    Skses wat nonadita ya…
    Oya doain aku lulus tes SNMPTN,yaww smw yg dh ngbca komenku.. 🙂

  17. Alooow Mbak Dita, ehm tulisannya oke nih. Nida jadi tersanjung :-). Tadi kita abis launching di Pesta Buku Jakarta.
    Sukses ya!!!

  18. hi kak dita,,,,,, salam kenal dari anakrimba makassar. mau nax ne napa yah kok ga’ bsa sa upload foto profil ke blog sy?????? kak,,,,,,,,,, ajarin yah……..

  19. sudah saatnya majalah atau koran2 beralih ke dunia maya… saya pernah lliat di film future life,di masa depan sudah tidak ada lagi majalah atau koran dalam bentuk fisik

  20. Aq juga mba’ lam kenal ^^v,
    nambah satu lagi positive writer in Indonesia n_n
    lagi cari2 annida eh ketemu blog ini.
    penampilannya menarik, aq suka orange
    oke.. saatnya berkunjung ke situs nida >>>> http://annida-online.com
    habis itu bogorwatch

  21. Walau dah kepala tiga, aku selalu berburu annida, apalagi yang bekas ….muraahh buat koleksi perpustakaan. Mba Asma nadia, udah balik dari Eropa?al iffah ga jadi reuni

  22. pengen banget bisa mempunyai tulisan yang bisa dinikmati sahabat nida semua soallnya dari dulu masih bisa menikmati,, hehehe

  23. ” curhat ”
    jujur pertama inspirasi ku untuk menulis berawal dari seringnya qw k perpus yang kebetulan karyawanya teman sendri yang juga berlangganan majalah annida setiap hari qw cobak baca akhirnya artikel, puisi bahkan berita yang disajikan remaja banget di si tulah qw mencoba dan mulai menulis ,,,,,,,,, cerpen, karya ilmiah, puisi sampek ikut lomba juga ,,,,,,, makasih banget annida sehingga qw mempunyai bekal d kampus dan menjadi penulis,,,,,,,,,,, semuga seterusnya menjadi orang hebat amiennnnnnn

  24. Majalah ANNIDA. . .
    deal tgl berapa rapat gladi bersih tentang pemuatan2 yang di sajikan tiap terbit?
    saya ingin cerpen2 saya bisa ikut termuat dalam Majalah ANNIDA….

Leave a Reply to revolusioner Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: