Orang Miskin Dilarang Merokok

Saya mendengar berita ini dari TV di suatu sore, kabarnya Pemda DKI Jakarta berencana mencabut jaminan kesehatan untuk orang miskin yang merokok. Nggak cuma si perokok, tapi jamkes untuk keluarganya pun ikut dicabut. Tega, heh? 😯

Merokok atau tidak, mungkin pendapat dan perasaan kita terbagi antara senang dan kecewa. Terus terang, saya mendukung idenya yaitu untuk mendidik orang untuk lebih menentukan prioritas. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 20 persen pendapatan rumah tangga miskin dihabiskan untuk membeli rokok. 🙄 Rokok menempati prioritas yang lebih tinggi dibanding alokasi dana untuk kesehatan dan pendidikan anak.

Rasanya miris gitu kalau mendengar berita tuntutan akan pendidikan & pengobatan gratis, sementara orangtua masih saja bisa membeli rokok (yang mestinya bukan kebutuhan pokok). Agak kesal juga bila menyumbang pengamen yang minta uang untuk makan, tapi di sudut jalan terlihat merokok dengan santainya. Ah, bukankah kita disarankan menyumbang dengan ikhlas? Beramal lalu lupakan. Namun wajarkah bila kita berharap sumbangan digunakan untuk hal yang (menurut kita) baik? Mungkin pemerintah berpikiran serupa.

Orang Miskin Dilarang Merokok - Nonadita

Tapi ingatlah juga, bahwa rokok bukan satu-satunya penyebab masalah kesehatan keluarga miskin. Ada kurang gizi dan lingkungan yang nggak sehat. Sedih juga bila ada yang karena kebetulan sekeluarga dengan perokok, seseorang kehilangan haknya mendapatkan jaminan kesehatan.

Bila rencana ini jadi dijalankan, metode survei yang tepat untuk menentukan sasaran menjadi PR selanjutnya. Cukupkah dengan wawancara di komunitas, melibatkan RT, tetangga, keluarga dan teman mangkal? Atau tes kesehatan untuk memfilter perokok dan bukan perokok. Apakah perokok pasif bakalan kena getahnya? Agak repot ya hehehe.   :mrgreen:

Kebijakan menyangkut rokok memang selalu kontroversial. Rancangan peraturan Pemerintah mengenai rokok sebagai zat adiktif kemarin-kemarin itu pun berujung demo para petani tembakau. Belum apa-apa, rencana ini sudah menuai anggapan bahwa Pemerintah berusaha lari dari tanggungjawab menjaga kesehatan warga negara.

Kalau kemudian rencana ini dijalankan, semoga bukan bukan sekedar proyek menambah-nambah peraturan yang sudah ada namun terabaikan pada saat eksekusinya. Apa kabarnya perda larangan merokok di tempat umum? Saya masih terganggu oleh para perokok yg merokok seenaknya di kendaraan umum nih.

Moral postingan ini: Merokok itu nggak sehat, apalagi yang masih perlu didebat sih.. Miskin atau kaya, kita mestinya belajar untuk menentukan prioritas terbaik bagi diri dan keluarga. Bila peraturan ini menjadi pendorong untuk hal tersebut, kenapa nggak?

60 thoughts on “Orang Miskin Dilarang Merokok

  1. Maenan tingkat tinggi banget kalo udah nyinggung soal rokok. Dihantem dari bawah kagak mempan. Dihajar dari atas ntar pada ribut antar elite. Mending dari kitanya sendiri dulu aja yang ngasih contoh… Ntar yang laen ikutan segen.. 😀

  2. saya sendiri kurang suka dengan para perokok. bagi para perokok meninggalkan kebiasaannya itu memang sulit, namun bisa lah kalau sedikit demi sedikit dikurangi, demi lingkungan kita yang bersih. demi masa depan anak cucu kita. betul tidak?? 🙂

  3. @kebonjahe: kalo ngikutin teori lo niy. berarti pemerintah juga harus mencabut jaminan kesehatan bagi orang yang tidak suka berolahraga, tidak memiliki pola makan yang baik, yang suka madat, dan lain2. hehehhee..^^

  4. Kapan hari kayaknya ada yang pernah mbahas hal ini haha. Tapi bagus lah, uang habis buat merokok mengorbankan kesehatan keluarga, adalah contoh orang tua yang tidak baik.

    Tapi ada baiknya jangan cuman dilarang, tapi juga dirikanlah pusat rehabilitasi gratis untuk mereka yang kurang mampu, bantu untuk berhenti juga dari kecanduan hehehe.

    Cara singkat, seperti kata mawi wijna. Hargai Rp. 50,000 each.

  5. @ anggi: Alhamdulillah atuh udah nggak ngerokok. Jangan lagi yah!
    @ Om Yahya: Saya juga suka lingkungan yg bebas asap rokok. Apalagi kalo tanpa asap kendaraan umum.. *minggat ke Himalaya*
    @ kebon jahe: Good point. Tp masalahnya masih banyak kebiasaan lain yg merusak badan, selain merokok itu. Dan pemerintah masih berkewajiban memberi jaminan kesehatan buat semua orang, apapun kebiasaannya..
    @ Wahyu: Ngasih contoh sekaligus mendorong untuk berhenti merokok, yu 😀
    @ arif r: ada kok banyak mantan perokok yang bisa tobat total. Bukan karena telanjur sakit, tapi karena bisa mengendalikan diri
    @ mayang: duwh, gawat kalau begitu. Gw jarang olahraga yang! :mrgreen:
    @ suzan: bagus juga itu. Jadi kalau mengaku miskin dilarang membeli rokok 😛
    @ mawi wijna: Setuju! Hahahaha!
    @ Muji: Good for you!
    @ dewa bantal: pusat rehabilitasi kecanduan seperti untuk penderita ketergantungan narkoba ya? Hmm.. saya belum pernah mendengar sih. Sepertinya layak dicoba

  6. Kalo saya amat setuju dengan hal itu! Benci sayah dengan perokok, benciiiiiiiiii… 😀 Terserah meski kadang bapak juga ga sengaja keliatan lagi ngerokok di depan mata padahal udah disembunyiin T.T

  7. Masalah rokok memang hal yang lumayan pelik, saya udah coba menghindarinya tapi tetep aja ngga bisa, ditambah dengan aktifitas ngeblog yang ngga jarang bikin kepala puyeng, pasti larinya ke rokok plus kopi….srupuuut…seger lagi dah…hehehe..

  8. bener banget mba’. Pernah pengalaman saat saya memprotes sepupu sendiri karena pagi-pagi udah ngerokok. Saya bilang aja…lebih baik uang buat beli rokok itu dibelikan sarapan. Eh..dy malah jawab…ya ini sarapannya (

  9. kemaren saya nyuruh si hubby itung-itungan. Anggap lah sehari abis satu bungkus rokok seharga 10.000. Coba bayangkan jumlahnya dalam setahun. 365 x 10.000. 3.650.000. itu kalo satu bungkus. Biasanya perokok aktif menghabiskan lebih dari 2 bungkus sehari.

    Jumlah yang sedikit buat sebagian orang, mungkin cuma separuh gaji sebulan, atau malah seperempat. Tapi buat masyarakat miskin, itu banyak. Apalagi buat si kepala rumah tangga yang mentingin beli rokok duluan ketimbang bawa duitnya pulang untuk makan anak istrinya.

    harusnya sih itung-itungan itu yang digembar-gemborkan pemerintah. masyarakat miskin itu ga peduli penyakit. kalo soal duit, baru mereka peduli.. :mrgreen:

  10. @ kesehatan: kalau ngaku orang miskin, jgn ngabisin duit buat rokok dong :mrgreen:
    @ miftahgeek: betul betul, saya juga sebel katempuhan asap rokok orang
    @ enews line: ngopi ‘kan nggak selalu harus sama rokok. Bisa tambah pisang goreng atau kue gitu :mrgreen:
    @ bieb: mungkin rokok/asap rokoknya ditelan…jadi sarapannya kenyang 😀
    @ bukan detikcom: I appreciate that! Congratz for you..
    @ chic: Betul. Jamkes dan bantuan sosial dihargai karena ada bagi2 duit di situ, tanpa disadari sebenernya selama ini mereka udah punya duit.. cuma ya menguap bersama asap rokok sendiri :mrgreen:
    @ dita-gigi: eugh… kalo nyemburin asap dgn sengaja gitu orangnya disundut aja dit *sadis*
    @ antik: alhamdulillah. Jgn ngerokok lagi ya, tik! Abis ini kan lo menyusui, punya balita dst dst. Pasti nggak rela dong kalo anak lo kesehatannya terganggu 🙂
    @ niqniq: terima kasih hihi
    @ andyan: pisang goreng enak, apalagi kalo ditambah bajigur hahaha

  11. RPP Tembakau memang cukup ekstrim untuk memberangus industri rokok. Iklan rokok tidak dengan leluasa lagi tampil di ruang publik termasuk televisi. Saya pribadi sangat mendukung kebijakan ini meski beberapa stasiun teve yang menayangkan pertandingan olah raga kesukaan saya sangat terggantung dari iklan rokok. 🙂

  12. saya pernah merokok. dulu sewaktu masih di sma. umur-umur sekian itu memang rentan ‘dibujuki’ atau ‘membujuki’ teman-temannya untuk ngerokok. dan lagi asyik2nya satu gang merokok. dan baru berhenti karena terkena penyakit paru. pilihan hidup menjadi sempit. terus merokok dan mati beberapa tahun lagi, atau berhenti ngerokok dan punya kesempatan lebih lama untuk hidup…
    tapi kadang lucu ya. kita pasti menemui orang-orang yang ‘panjang’ umurnya dan tetap merokok. dan alasan mereka sewaktu dilarang ngerokok, hidup ‘gue’ gpp udah sehat dan ga mati-mati kok.
    memang sih penyebab kematian bukan hanya rokok… tapi buat saya setidaknya bukan karena rokok…

  13. @ imcw: ya saya suka acara musik, sayangnya banyaka cara musik disponsori oleh rokok. Memang itu strategi promosi perusahaan rokok :mrgreen:
    @ triunt: bagus bagus! Merokok itu boros..
    @ sugi: iya kita nggak bisa bilang bahwa perokok sudah pasti cepat mati. Tp kita kan punya pilihan mengenai kualitas hidup seperti apa yg ingin kita miliki 🙂
    @ miftahur: *TOS* saya juga bukan perokok lho
    @ technosurvivor: nggak baik jg buat kantong hahah

  14. disini…bumi tanah air indonesia ga ada yang miskin….semua kaya raya,,buktinya semua orang bisa merokok tidak pandang usia anak-anak,remaja,dewasa bahkan manula…pepatah bilang LEBIH BAIK TIDAK MAKAN DARI PADA TIDAK MEROKOK….KATA ORANG sunda/???? karena rokok udah menjadi kebutuhan hidup bagi pecandu dan mungkin bisa sebagai kebutuhan sehari-hari.

  15. cuman ada tiga cara berhenti merokok :
    1. jangan pernah beli rokok
    2. jangan pernah minta rokok
    3. jangan pernah mau di kasih rokok…
    hehehe…..

  16. anehnya… knapa alasan kbanyakan perokok “biar bisa konsentrasi n ngilangin stress”… sugesti mreka aj kl yak…

  17. Alhamdulillah gua uda berhenti merokok… faktor utamanya cuma satu, karena Muhammadiyah uda ngeluarin fatwa haram.

    benernya gua uda feeling kalo ngerokok itu haram, cuma gua nunggu aja sampe ada badan hukum syariah yang ngeluarin fatwa nya di Indonesia.. soalnya di negara2 laen (termasuk Malaysia) rokok tu uda di fatwa haram.

    v^^v

  18. hmmm… Sepertinya keberadaan perokok seperti kami ini akan semakin tersingkir ya!.

    Sepertinya perokok sudah dianggap manusia pinggiran nih. Mulai ditentang di mana-mana.

    Trus solusi buat yang belum bisa berhenti ngerokok gimana ya? Padahal perokok paling gak banyak ribut lho…
    Mau rokok naek kek, mau ditentang kek. Tetep nggak demo nuntut ham dan segala macem

  19. Ane sih ga masalah sama org yg merokok.Tapi tolong kalo merokok,asapnya jg diTELAN,supaya tidak MERUGIKAN orang lain yg tidak merokok.

  20. seharusnya pemerintah menutup pabrik rokoknya sekalian….biar beban pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat miskin jg berkurang. Jgn cm mikirin pajak cukainya doank tu…hufff!!capek deeeh….

  21. Memangnya ada jaminan kesehatan untuk warga miskin? Lantas, apa yg mau dicabut? Haha. Negara yg aneh. 😀

  22. Wah Repot nih, saya ndiri bukan perokok & alergi sama asap rokok, tapi saya jualan rokok… Tu gimana yach?

  23. Saya melihat bahwa kebanyakan pemuda pedesaan suka merokok. Kasihan, mereka tidak berpedidikan tinggi dan tentunya kurang mengetahui ilmu kesehatan tetapi seperti menjadi sasaran empuk para pengusaha rokok. Mudah-mudahan mereka sadar bahwa merokok itu tidak sehat.

  24. ngerokok selain gag baik untuk kesehatan–juga bikin kantong jadi berlubang…

    makanya dari dulu saia jauh dari rokok :mrgreen:

  25. Saya pernah menulis ttg konsumsi rokok di http://bit.ly/9PwGLs

    Sebenarnya rt mulai mengurangi sedikit pengeluaran utk rokok, tapi sedikit. Makanya memang perlu aturan yg keras supaya ada pengurangan konsumsi rokok.

    Orang bilang “orang ngrokok atau tidak, ujung2-nya mati”, tapi kalau nggak dapat jamkesda krn ngrokok…mikir juga mereka

  26. bila 1 batang rokok dihargai 50K … saya akan nyambi buka kios rokok …
    1gr sabu yg harganya bejibun masih banyak yg beli .. apalagi cuma 50K ….

  27. soal MEROKOK sepertinya tak akan pernah habis untuk dibahas.
    bagi yang anti rokok, emang sulit memahami kok banyak manusia yang doyan merokok.
    sebaliknya bagi para perokok, mereka juga protes ketika larangan merokok makin diperketat.
    jadi ga akan pernah ketemu ya?

    Soal orang miskin yang akan dicabut jakes nya klo mereka merokok, ya boleh2 saja, tapi gimana sistem kontrolnya? Klo dia engga ngaku ngerokok, emang siapa juga yang tau dia perokok? Hehehe …. Ah susahlah, makin banyak aturan malah makin demen pada ngelanggar.
    Maka lagi2 ya kembali pada setiap individu, mo tetep ngerokok ato brenti???

  28. pada dasarnya saya gak pro dan gak kontra..
    terserah anda mau ngerokok ato enggak.. toh udah sama2 tau resikonya…
    tapi saya paling enggak suka ama orang yang gak tau kapan dan dimana dia harus ngerokok…
    misalnya: lagi di angkot, ujan2, semua jendela pada ditutup, trus dengan santainya seorg pria merokok. masih enak kalo bisa dibilangin… kalo dibilangin gak mau dengerin…. ck..ck…

  29. Kakek saya adalah perokok berat yg seharinya bisa habis 6 bungkus kretek (bukan filter lho) dan beliau meninggal di usia 76 tahun karena sakit jantung. Kakek saya yg satunya juga perokok kretek berat meninggal di usia 65 tahun karena keserempet truk. Saya juga punya kakek angkat yg juga perokok berat dan meninggal di usia 95 tahun karena sakit demam (mungkin jatah usianya di dunia sudah habis). Merokok adalah kegiatan yg unik dan hanya dapat dirasakan kenikmatannya oleh orang2 yg melakukannya. Orang2 yg tidak merokok akan mengalami kesulitan utk melukiskan nikmatnya kegiatan merokok. Kebanyakan orang2 yg sehat sampai usia tua, umumnya/mayoritas adalah perokok berat; ini adalah pengamatan sehari2 yg saya lihat di lapangan (terutama di kampung2 dan wilayah pesantren tradisional). Mungkin ini adalah kesimpulan yg prematur, yaitu; di tempat/kota yg polusi udaranya sangat tinggi dan tingkat stress yg juga tinggi, rasa2nya merokok adalah salah satu alat untuk melepas/menghilangkan pengaruh polusi yg masuk ke tubuh/stress yg menghantui jiwa. Walhasil, jika anda ingin panjang umur seperti kakek2 saya dan orang2 lain yg sehat hingga masa tuanya, maka merokoklah agar anda mempunyai ketahanan tubuh yg sangat tinggi dari berbagai penyakit (terutama penyakit2 baru)! Atau anda ingin mencari tahu dulu, berapa panjang usia anda di dunia yg ingin anda capai?? 50/60tahun, 70/80 tahun,
    90/100 tahun atau bahkan lebih? Merokok diharamkan (dilarang) bagi yang tidak kuat; baik tidak kuat uangnya dan kondisi fisiknya. Tapi bagi yg kuat, boleh2 saja.

  30. Betul komentar anda semua! Lain otak (pikiran) lain isinya… Terlalu banyak orang yg berkaitan dengan rokok; mulai dari petani tembakau, pengepul, bandar, pedagang/toko & karyawannya, pabrik2 dan puluhan ribu karyawannya. Bila perkebunan mau diberangus (gaya2 PKI nih..) dan pabrik2 rokok ditutup; maka kita harus mau memberi ganti ladang usaha bagi mereka, minimalnya menanggung biaya hidup mereka & keluarganya selama sekian lama sampai mereka mendapat usaha/pekerjaan yg memadai. Bila tidak mau; maka anda yg mahasiswa bisa disebut mahasiswa yg tidak bertanggungjwb, anda yg dokter bisa disebut dokter yg tdk bertanggungjwb, anda yg tukang ibadah bisa disebut sbg tukang ibadah yg lari dari tanggungjwb. Atau paling nggak, anda wajib memikirkan atau mengganti besarnya pajak pendapatan yg diperoleh negara dari rokok yg nilainya trilyunan rupiah! Pajak yg digunakan utk kelangsungan pembangunan negara dan kembali buat kesejahteraan rakyat; atau kita berharap negara ngutang lagi…?? Dokter2 mestinya bersyukur bahwa tetap ada pasien yg datang untuk berobat dan membeli obat (obat yg dibuat dari bahan2 kimia yg juga beracun…). Kalau semua orang di dunia sehat, akan terjadi ketidakseimbangan; dokter kekurangan pasien yg berakibat berkurang pendapatan dan bisa2 fakultas kedokteran akan kosong selama satu abad ke depan…… Bertambahnya jumlah penduduk karena semuanya pada terlalu sehat juga sangat membahayakan; karena lapangan pekerjaan akan maha sempit; pemerintah akan kewalahan dan semuanya pasti menderita. Bagaimana dg binatang2 buas seperti singa, harimau dan buaya yg lebih banyak merugikan daripada manfaatnya; yg membuat hidup manusia tidak tenang & nyaman? Semestinya dibunuh/dibasmi?? Harus Ada Keseimbangan di dalam kehidupan ini…!! Salaaam!

  31. ane setuju dengan peraturannya mbak…. lagian rokok menurut sudut pandang ane itu “haram” mbak. dari sudut pandang ane loh….soalnya bukannya yang membuat ketergantungan itu haram ya? ketergantungan itu sama saja hilang akal sadar… sampe2 wat berhenti susah… menurut ane loh yang dangkal masalah agama. peace agh…..

  32. Yg perlu diperjelas ;
    1. Banyak orabgtua (kakek) yg masih hidup , tidak terkena penyakit spt yg di iklankan? Bagaimana bisa?
    2. Klo kanker ada stadianya, gimana klo rokok, apa ada stadia jg?, masa perokok yg cuma 3 batang per hari disamakan dg 3 bungkus per hari sebenarnya batas bahayanya berapa? (Waktu dan jumlah)

    Tks.

Leave a Reply to pandu pradana Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: