TVC Teh Pucuk Harum Ngejiplak?

 

Saya setuju bahwa tidak ada ide yang benar-benar baru di dunia ini. Satu sama lain saling menginspirasi. Bahkan karya yang dinilai paling orisinil pun bisa jadi terinspirasi dari alam, dari ide Sang Maha Pencipta. Namun ketika kita melihat dua karya yang idenya mirip (walau disertai modifikasi), seringkali ada rasa kurang sreg dan ingin bilang, “ih ngejiplak nih!”.

Hari ini, sudah lazim bahwa artis/produk baru meniru plek-plekan seseorang/produk lain yang lebih ternama. Numpang pamer? Bisa jadi. Tapi yang penting, tujuan tercapai: menjadi pembicaraan banyak orang. Bila sudah  jadi talk of the town, tampilkan image yang asli atau lain sehingga image copycat pun perlahan hilang.

Seberapa persen kemiripan suatu karya sampai sebuah bisa dikatakan ngejiplak ide orang lain? Seperti apa batasan sampai bisa bilang “hanya terinspirasi”? Seberapa batasan sampai seorang creator bisa menepuk dada dan berkata, “ini karya orisinilku”?  Saya ingin tahu pendapat anda semua. Mari berdiskusi!

Misalnya iklan ini, TVC Teh Pucuk Harum vs Unif Green Tea dari Jepang.

Teh Pucuk Harum dari Indonesia
.
Unif Green Tea dari Jepang

50 thoughts on “TVC Teh Pucuk Harum Ngejiplak?

  1. Klo agency yg membuat tvc nya sama apa bisa dibilang ngejiplak ?
    Dan mungkin artikel ini adalah merupakan salah satu cara untuk mensukseskan agar “menjadi pembicaraan banyak orang.” sperti yg di sebutkan di atas ? 😀

  2. Waduh, ini masuknya menjiplak atau bukan ya? Kayaknya ini cuma meniru konsepnya aja, jalur ceritanya berbeda, relasi kedua ulat (yang TVC Pucuk harum, kedua ulat itu bersahabat/berteman, yang satu lagi itu ayah dan anak) berbeda, dan akhiran ceritanya juga berbeda

    Aku dulu pernah menemukan yang lebih mirip lagi, TVC Gery Pasta dan produk jepang
    http://anggiemaya.net/?p=471

  3. Setuju ama Anggie. TVC meniru konsepnya, alur cerita juga berbeda, mengenai pucuk, konsep produknya sama, tapi sejujurnya bisa dibuat TVC yang benar-benar berbeda siihh 😀

  4. Bicara soal Jiplak dalam Iklan…hmm…memang agak rumit. Karena banyak aspek yg harus diliputi. Ada presentasi, ada brand image building, ada Jingle, ada juga yg disebut dengan INSIGHT.. Seringkali yg publik anggak konsep “Jiplak” ini sebenernya adalah konsep “Rivalry” yang nantinya memiliki tujuan image building/branding yg sama/setipe…Misalnya Iklan Shampoo Anti-Ketombe C vs Z vs H&S. Perhatiin deh, entah kenapa nuansa dan ambience dr iklannya sama…warna HITAM, wanita rambut panjang dengan turtle neck, dan lengan panjang disertai penjelasan bule yg ngaku sebagai pakar rambut/scientist…!!

    Klo yg disebut Jiplak dalam jingle waduh ini lebih susah lagi. Banyak permintaan justru dari corporate(Walopun tidak menutup kemungkinan ide ini berasal dari PH/Agency) itu sendiri yg minta dibuatin Jingle suatu produk agar “DIMIRIPIN” dengan lagu/musik yg lagi tren.Dan ini sah2 aja, karena ya itu tadi CUMI (Cuma Mirip) alias tidak kesamaan ini tidak melebihi 8 Bar dalam sebuah karya cipta musik. Yang lucu klo kebetulan liat 2 produk yang berbeda jenis/fungsi dengan jingle yg mirip (yang lagi laku adalah lagu-nya C-Loo Green – F**k You…ayo perhatiin!!) Ada juga jingle yg sengaja memakai (Membeli) lagu orang/Artis agar menjadi Jingle sebuah produk. Dan ini lebih sah Lagi! Teknik/strategi marketing ini juga sebenernya hanya sekedar membaca trend yg sedang Happening bgd..Tapi ya itulah dunia Marketing/Advertising

    Nah Klo INSIGHT yg ngejiplak…ini yg rada susah JAwabnya karen yg disebut dengan INSIGHT agak susah ngejelasinnya (Bahasa Indonesia dari INSIGHT yg bener pun Gak ada!!). Klo saya harus ngejelasin apa itu INSIGHT…(Mungkin) yg terdekat adalah pesan dasar dari suatu penggambaran dalam iklan. Contoh kasus iklan Teh Pucuk Harum vs Green Tea Jepang ini..coba perhatiin INSIGHT-nya apa???..udah dapet blom hayooo….*Plaaaaak!!!! INSIGHTnya ada dua, yaitu yg pertama Adalah Daun teh Yang masih muda adalah yang terbaik untuk dipetik. Dan adanya di Pucuk. Nah sekarang coba perhatiin semua iklan teh…INSIGHT-nya pasti sama. Walopun Presentasi berbeda. Kedua adalah Manusia adalah Species paling superior dalam mata rantai makanan, ditunjukkan dengan gagalnya para ulat2 ini karena keburu dipetik daunnya oleh manusia. Nah Jiplak atau gak? Tidak menurut saya. Karena insight adalah pesan yang paling basic dari iklan suatu produk. Dan pesan ini biasanya akan menjadi “Jawaban” dari pertanyaan, mengapa saya ingin membeli/memilih produk ini??

    Terakhir adalah Presentasi. NAh ini yg sebenernya kreativitas dituntut. Klo dari sisi ini Menurut saya, TVC Teh pucuk Harum VS Green Tea Jepang ini JIPLAK. Insight boleh sama, Tapi presentasiny koq ikutan Sama. Klo Mo disebut Rivalry, mmmh.. kan Green Tea-nya gak dipasarkan di kita…mo ngajak “berantem” sama produk yang mana?? Klo dibedah, Yang paling basik dari presentasinya adalah keduanya sama2 Ulet yang berusaha naik ke daun yang paling pucuk, walopun pada akhirnya dipetik oleh manusia. Saya punya konsep seperti ini : Dalam Realitas kerja, Kreatif=Jiplak yg gak ketahuan..Jangan naif dengan mengatakan kreatif itu pure/murni tanpa pengaruh dari karya yg lain. Nah Coba aja Iklan Teh pucuk Harum digambarkan uletnya dari ANgle yang lain misalkan, ulet nya bukan manjat tapi terjun payung, ato uletnya jangan warna ijo, ato apa keq..masih banyak cara jiplak yg kreatif koq…sehingga gak gampang ketahuan.

    Nah satu lagi yang ingin saya komentari dan entah ini berhubungan dengan postingan ini ato gak. Saya paling BENCI dengan pembodohan dari pemerintah yg ada di sebuah iklan. Perhatikan deh, SEKARANG klo ada iklan yg ada Stunts-nya, ato ada animasi surealnya selalu ada tulisan *Hanya untuk penggambaran kreatif saja* atau *Gerakan dilakukan oleh profesional, jangan meniru/merka gerakan ini dalam keadaan apapun*… Kalimat2 ini menghilangkan ilusi/wow factor dari sebuah iklan. Apa mungkin Orang Indonesia memang harus DISUAPIN semua yah??Misalnya iklan2 yang memakai Adlib seperti di bagian belakang iklan teh pucuk harum..Coba bandingkan dengan iklan Green Tea yang Dijiplaknya…Gak ada Adlib sama sekali kan??Belom lagi sinetron…(eiiits bahasan lain kali aja..)

    Semoga sedikit penjelasan saya ini Tidak terlalu Ngawur yah…

    CHUCKY
    musisi, Jingle maker since 2006

  5. orisinalitas pertama-tama -dan utama- menurut saya bisa dinilai dari ide dasarnya.
    bentuk (dalam hal ini hasil akhir -Iklan) bisa dimodifikasi.
    saya melihat gagasan dari si peniru NIHIl sama sekali. Ada indikasi ‘menjiplak’.
    nice post

  6. Iya, aku juga pernah dengar ini dari @akademiberbagi. Ya, mudah2an ada yang lebih kreatif lagi bikin iklan di Indonesia. Anehnya, iklan2 yang mirip dgn iklan di negara lain kok gak dapat tegoran dari lembaga terkait ya? *mikir*

  7. huaaaa… :'(
    padahaal akuu sukaaaa banget ama iklan lucu Teh Pucuk Harum ini.. ternyata memang ada “sumber” inspirasinya yah… makin nambah daftar “hampir plagiat” di negeri kita ini.. mulai dari konsep video clip meniru korea, iklan, lagu, dsb..

  8. emang susah ya…ngomongin kreatifitas orang. di satu pihak (creator) akan sangat sensitif terhadap kreasi yang memiliki kemiripan dengan karyanya. Di sisi lain (yang diduga menjiplak) selalu berdalih bahwa karyanya adalah hasil pemikiran sndiri.

    Agak sulit membuktikan seberapa jauhkah “kemiripan” yang ditemukan? .Apakah cukup itu untuk menyatakan bahwa hal itu sebauh penjiplakan. Undang-undang sendiri mengistilahkan larangan menjiplak ini dengan frase kuran lebih ” …dilarang meniru ……yang memiliki kemiripan pada pokoknya…” . nah, masalahnya tetap saja, siapa yang menilai bahwa itu “memiliki kemiripan pada pokoknya” ?. Akhirnya2nya ya Dirjen Haki kali ya…?

  9. waahh….ga da lbih bgus bkin apapun brsal dari hati,,wlaupun hsilnya jlek atau apapun..itu pkrjaan kita sendiri..tnpa mnjiplak atau meniru pkrjaan orng laen…

  10. Owh…ternyata hasil jiplakan ya 😀
    Tapi gak apalah, tetep menghibur.
    Urusan jiplak menjiplak biar 2 produsen teh itu yang mengurusnya, saya sih hanya penikmat iklannya saja, wkwkwkk…. 😆
    Ide itu emang mahal ya 😀

  11. @CHUCKY Nda usah ngeles macem-macemlah. Kalau cerita dasarnya aja yang mirip masih bolehlah ngelak dengan insight. Lah sampe eksekusinya aja, sudut pandang kamera, sampe tone warna uletnya dimirip-miripin gitu. Kalau cuma ganti jingle mah anak kecil juga bisa kali kaka.. Jangan coba2 ngalihin pembicaraan dari jiplak ide jadi proses penciptaan jingle yah.

  12. wah, creative nya gak ada ide, itulah ada sebagian creative-creative kita lebih sreg kalau karya hasil referensi dr orang lain. secara garis besar ide sama, itu yang bikin kurang kreatif, klo hasil viewer sih bisa bersaing dengan luar negeri.

  13. klo yang korea saya udah lama banget liat
    kaget juga pas liat yang pucuk harum di TV
    kok sama gitu

    klo di indonesia kayaknya itu udah gak aneh lagi lah
    banyak kok, yang niru2 gitu

  14. Gak apa2 aaahhh, itu lucu dan menghibur. lanka sepertinya untuk nemuin yang gress saat ini. (bukan berarti ga ada ya 🙂 hehe )
    tapi anak2 mana yg gak kena’ sama kata-kata “Pucuk..Pucuk..Pucuk..” ini tuh jadi merakyat dan bersahabat ditelinga kita 😀

  15. mau beda konsep kek mau anak aatau bapak kek tetep aja melanggar etika pariwara indonesia (EPI).yang masuk dalam Bab III.A Butir 2.2 ( Peniruan ). Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep atau alur cerita, setting, komposisi musik maupun eksekusi. Dalam pengertian eksekusi termasuk model, kemasan, bentuk merek, logo, judul atau subjudul, slogan, komposisi huruf dan gambar, komposisi musik baik melodi maupun lirik, ikon atau atribut khas lain, dan properti.JADILAH SEORANG YANG KREATIF NAN ORISINIL YA GAN…THINK SMART

Leave a Reply to Ladeva Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: