Gadis Jeruk – Jostein Gaarder

Gadis Jeruk

Judul  : Gadis Jeruk
Judul asli : Orange Girl
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, tahun 2005

Sebuah buku baru karangan Jostein Gaarder. Kayanya saya jadi demen banget ama novel-novel karangan bapak satu ini. Setelah Dunia Sophie dan Misteri Soliter, maka buku ini menjadi buku ketiga (karangan Gaarder) dalam koleksi buku saya.

Entah ya. Saya mengalami ketertarikan tertentu pada bidang filsafat. (Namun, seandainya saya bertemu seseorang di jalan yang menanyakan, “filsafat itu apaan c”, maka kemungkinan besar jawaban saya adalah “filsafat itu….err…eehh…ya gitu deh”.) Unskill bgt.

Ada chemistry yang terasa pada setiap tulisan Gaarder, membuat saya kesulitan untuk menyimpannya sebelum mengetahui akhirnya. Meskipun, sesungguhnya maksud dan tujuan si pengarang baru dapat saya raba pada kali membaca yang ketiga.

untuk buku ini, sekali lagi saya terkesan atas kecerdikan dia menggunakan anak kecil sebagai tokoh utamanya. Dalam ketiga buku yang saya baca, anak kecil itu selalu diposisikan sebagai tokoh yang sedang mendapatkan pelajaran filsafat (dengan cara yang berbeda, tentu saja) dari orangtuanya. Dan sebagai anak kecil itu pula saya merasa pantas memposisikan diri saya.

Mereka (anak kecil; tokoh utama) belum berpikir apa arti keberadaannya di dunia ini, Belum menyadari seberapa besar pengaruh dirinya yang hanya 0,0000000000 persen dari eksistensi bumi ini. Dan terakhir, belum tentu kepikiran pertanyaan seperti,”apa sih yang terjadi seandainya saya tiada”. Itu anak kecil (yang digambarkan oleh Mr. Gaarder).

Namun sayangnya, sebagian dari kita (yang sudah hidup lebih lama dan beberapa mengecap dirinya sebagai ‘dewasa’) belum tentu telah memikirkan hal yang sama. Saya termasuk yang ini.

“Jika kesempatan untuk hidup telah diberikan kepada kita, jika kesempatan untuk mewarnai alam semesta yang hanya 0,0000 sekian persen telah kita ambil melalui
kehidupan kita, bukankah selayaknya kita memanfaatkannya dengan baik, sebelum segalanya direnggut lagi dari kita?”

Sebatas itukah hidup kita? Ada untuk kemudian menjadi tiada.

8 thoughts on “Gadis Jeruk – Jostein Gaarder

  1. Wah,dunia sophie aja aku blom mudeng2 mpe skrg..h3.kacian ya..
    Blogmu asik nan..smg bs mmotivasi tmn2 (kpm esp) buat ngeblog jg.. Sukses bu..we’re proud of ur achievement..

  2. sedikiiit kritik ya mbak, yang bener itu memosisikan, bukan memposisikan… hehehe…

    itu hurufnya yang di cover buku kok kayak laskar pelangi ya…

  3. siip gadis jeruk masuk dalam kategori buku favoritku juga mbak. menjadi cermin sekaligus refleksi diri kita. lagi-lagi, tidak ada yang kebetulan di dunia ini.

  4. Jika kesempatan untuk hidup telah diberikan kepada kita, jika kesempatan untuk mewarnai alam semesta yang hanya 0,0000 sekian persen telah kita ambil melalui
    kehidupan kita, bukankah selayaknya kita memanfaatkannya dengan baik, sebelum segalanya direnggut lagi dari kita……top banget nasehatnya

Leave a Reply to Fahmi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: