Benarlah kiranya apa yang disampaikan Mas Puji JalanSutera sehubungan dengan meninggalnya Olive Riley yang tutup usia pada Sabtu, 12 Juli lalu. Riley meninggal pada usia 108 tahun, menjadikannya sebagai bloger tertua di dunia yang pernah ada. Blognya –all about olive– kini menjadi semacam blog dedikasi, dipelihara oleh orang yang biasanya mengisikan kata-kata Olive ke dalam blog tersebut.
Bila dalam peribahasa dikatakan bahwa gajah mati meninggalkan gading, tidak demikian halnya dengan manusia. Tulang manusia (yeah .. karena nggak punya gading), dan bagian tubuh lainnya akan melebur bersama tanah. Maka, yang tinggal dari manusia adalah karyanya serta kenangan pada hati orang-orang yang pernah mengenalnya. Khusus untuk seorang bloger, karyanya sudah tentu terekam dalam blognya.
Satu pertanyaan kemudian tersisa, akankah blog ini akan abadi? Kalaupun kembali pada pernyataan tiada sesuatu yang abadi di dunia ini, seberapa lama blog kita akan bertahan? Seberapa lama blog kita akan eksis sehingga masih ada orang yang bisa membacanya?
Jawaban dari pertanyaan ini tentu berbeda, bergantung seperti apa bentuk blog kita. Apakah kita ngeblog pada domain sendiri dan hosting berbayar atau ngeblog pada hosting gratisan? Mas Puji kemudian menjelaskan kepada saya yang gaptek ini, katanya:
Kalo seorang blogger mempunyai blog di paid-server, dia hanya bisa mewariskan blognya sepanjang ahli warisnya mau mbayarin hosting itu.
Dengan kata lain, bila ahli warisnya berhenti membayar hosting dan sewa nama domain, maka blog tersebut akan ikut mati, menyusul pemiliknya ke alam baka. Tapi mungkin saja bisa hal ini disiasati dengan mem-plot seberapa lama si bloger ingin blog itu eksis, mungkin 10 atau 20 tahun. Jadi, membayar kontrakan dan sewa alamat untuk waktu selama itu. Ada nggak sih yang melakukan hal ini? Saya sih nggak tahu.
Beda halnya dengan bloger yang ngeblog di hosting gratisan seperti di Dagdigdug.com atau WordPress.com maka ahli waris tidak dikenai tanggung jawab untuk membayar apapun. “Blog itu akan tetap ada sepanjang free blogging company itu masih eksis”, lanjut Mas Puji. Bisakah ini disebut sebagai salah satu “keuntungan” ngeblog di hosting gratisan? Tentu saja! Tengoklah blog almarhumah Bunda Inong, yang hingga kini masih dikunjungi orang-orang yang mencari resep masakan. Blogernya sudah tiada, namun masih banyak orang yang mengambil manfaat dari pengalaman dan buah pikirannya.
Tentu masih ada cara lain untuk memelihara supaya sampah-sampah buah pikiran supaya masih bisa dibaca orang. Mungkin ada yang menyiasati dengan membuat mirror blog di hosting gratisan? Atau menyimpan semacam back up di komputernya? Saya tidak begitu paham apa saja teknik “upaya-upaya penyelamatan karya” yang bisa dilakukan. Ah, betapa bahagia mereka yang blognya sudah dibukukan. Karyanya akan lebih eksis dan bisa terus dibaca orang. Hal ini mungkin akan otomatis dilakukan oleh ahli waris yang menyadari betapa bernilai suatu blog.
Kalau anda, sudahkah memikirkan akan nasib blog anda di masa depan? Mau diwariskan kepada siapa? Maaf lho, postingan ini diakhiri dengan pertanyaan semacam ini.
Moral postingan ini: Bukan semata ingin dikenang bila berpikir untuk “mengabadikan” blog. Tapi mungkinkah kita jadi terdorong untuk meninggalkan sesuatu yang berharga, bukan sampah semata? Sesuatu yang isinya ilmu, hingga bisa dikategorikan sebagai amal jariah. Apapun itu, ada yang bertahan lebih lama, yaitu kenangan di benak dan hati orang yang mengenal kita.
83 thoughts on “Blogger Mati Meninggalkan Blognya”
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
buat saya, semua tiada yg abadi.. blogernya mati, karyanya pun bisa jadi mati.. bangsa kita ini memang ndak pandai memelihara sejarah.. liat aja, berapa banyak benda peninggalan bersejarah yang rusak?
kalo aku sih, biarlah kenangan itu abadi di hati kerabat terdekat..
kalo si empunya layanan blogging mati juga, perusahaannya bangkrut, kan blog itu bisa ilang juga..
😀
btw, nice thinks!
wah komen pertama avatarnya mirip nih
gimana dengan yg hosting gratisan seperti saya? apa bakalan terus ada? eh malah tanya lagi hihihi
Mm.. Sebenernya saya gak terlalu mikirin sampai kapan Blog saya eksis. Lagian saya juga gak yakin banyak yg mau baca (hehehe.. Makanya seringan nulis yg gak penting :p). Blog buat saya kayak album kenangan.. Yg kalo dibaca-baca lagi setahun atau 2 tahun kemudian bisa bikin ketawa-ketawa atau malu sendiri. Yah..semoga aja Blogspot gak bangkrut and data2 saya gak ilang. Males nge-back up euy.. Btw, salam kenal ya mbak 🙂
kayaknya simbok pernah mewangsitkan ini kepada saya **cari-cari arsip postingan simbok**
@dita : diantara 2 yang diatas, kamu pilih yang mana??
wah saya malah ga kepikiran yang begini..
solusi dengan membuta back up dari blog bagus jg tuh 😛
eh kok membuta..
*membuat
Terima kasih telah mengingatkan untuk membackup data blog di wp.com
hmmm…. tdk pernah memikirkannya
persis! ini alasan kenapa betah gratisan. yuk mari.
ih, kok postinganmu yang ini bagus, dit *lho ngeledek* hahahaha, kamu mulai jadi blogger serius ya 😀
emmm daku berbayar je, kalo multiply gimana ya? hihi… salam kenal nona dita, daku temen sekantornya hanny, halah gak penting, kikiki…
Ujung2nya apa pun yang kita perbuat harus BERMANFAAT agar kita dapat dikenang, dikenang akan kebaikan tentunya…
… menjadi dikenang!
saya ndak kepikiran masalah ini (blognya), iya, manusia ga abadi tapi karya, pemikiran, serta ilmu bisa abadi, selama masih terus dipergunakan. Mungkin ada nilai moral lain disini, jika kita merasa karya, ilmu, atau pemikiran orang lain layak untuk disebarkan maka ilmu, pemikiran dan lain sebagainya tadi menjadi tanggung jawab kita. ah bingung,.
*ambil kopi, mepet di beranda,.*
Duh..jadi agak tersentil nih.. ‘menulis yang bermanfaat’.. Have i? 🙂 dunno.. Just got the fun of blogging 😀
halo nona… eh non, berhubung daku ini masih gaptek dalam dunia maya ini, mo nanya dong?bikin blog yang domainnya tanpa nama penyedia domain blognya seperti blablabla.blogspot.com atau blablabla.wordpress.com??? berikan atuh infonya oke?
pengennya nanti ngewarisin blog kaya problogger.net ato techcrunch.com gt deh..jadinya kan bener2 warisan tuh (ngasilin duit buat yg diwarisin :p)
Hmm, aku jadi berpikir untuk suatu saat menuliskan login dan pasword…. sebagai wasiat.
Hmm mungkin blog ini satu2nya yang bisa kita kasih bagi umat manusia*cih bahasanya*
humm nice thinks .. 🙂
so .. dah di backup belum tulisan ini .. 😀
backup ahhh ..
jangan2 nulis ini untuk persiapan berhenti ngeblog? 🙂
Kalau takut suatu saat internet akan musnah, ya satu-satunya cara mengabadikan blog adalah dengan mengkopi isi blog ke CD/DVD atau flashdisk, masukin ke kotak baja tahan air dan karat, lalu masukkan ke peti mati anda (atau kubur di dasar monas, atau luncurkan ke ruang angkasa, atau…) 😀
jadi sediiiihh… tapi ga mikirin blognyah… tapi mikirin lain” yg mesti ditinggalkan dan tnyta blun maksimal!…
Ahh gratisan mang menguntungkan …. kkkk
*yup akur, kalo tulisan sesimple dan se’sampah’ apapun butuh untuk diback up*… 🙂
dan ini yg saya lakukan :
saya punya folder blog di hardisk kompie yg berisi semua coret-coretan yg saya upload ke blog 🙂
aku pun pernah berpikir begitu : blogku akan menjadi semacam warisan yang unik buat anakku yang masih kecil, seandainya umurku pendek.
tapi belakangan aku meragukan anggapan bahwa file yang ada di blog/situs bakal abadi. khusus buat pengguna blog wordpress, misalnya, apakah ada jaminan WordPress akan abadi, atau apakah kebijakannya tidak bakal berubah ?
oalah Anan Felton… ternyata email-emailan kita itu jadi inspirasi buat nulis blog, ya? kekekekkk…
mulai dari sekarang sering2 lah membackup Rss nya (bagi yang hosting gratisan) bagi yang berbayar backuplah data mysql nya .. bikin sebuah buku, cari pengacara yang bisa membantu unsur legalitas juka suatu saat blog anda dizalimi …. makan yang banyak, klo bisa yang belom pernah dimakan ikut wisata kuliner, jalan2 ke luar negeri sebelum mati .. lunasi semua hutang , jangan lupa pup 1x sehari ..
loh loh kok jadi ngaco ?!?
1. agar blog kita layak jadi “warisan”
mari menuliskan sesuatu di blog yg bermanfaat
dan bkn cm nge-junk
sepakat!!!?? ya harus sepakat.
2. agar blog kita tdk memberatkan pewaris,
mari ngeblog di hosting tak berbayar.
kenapa begitu? kasian donk pewaris blog kita dibebanin bayar utang.
hehehehe…
lagi mikir kalau bayar hostingan untuk 100 tahun kedepan..
500,000,- x 100 tahun = RP 50,000,000,- wah banyak juga..wadohh
waduh.. udah mikirin warisan aja ya.. 😀
blogger mati meninggalkan user id dan password 🙂
semua yang ada didunia ini tak ada yang abadi…
mungkin sala satu cara mengabadikan blog baik berbayar ato gratisan bisa pake layanan http://www.archive.org/web/web.php
mungkin suatu saat nanti nonadita.dagdigdug.com bisa jadi rujukan untuk pelajaran bahasa indonesia 😀
aku mau hidup seribu tahun lagi
hmm iya jg ya. kl blogger mati trus yg ngurus blognya siapa ya? yg bayar hostingannya? *aarrggghh*
wow lucu, Lucu nyeliat yang koment Nonton yang komen lagi ach
waduh ada peribahasa baru nih
kalau yang tertoreh di blog adalah tinta emas yang bermanfaat dan dikenang sepanjang masa. apalagi kalau dari blog bisa mendapatkan cinta..hehehheheh..peace
-danney-
gravatarq nek dagdigdug koq gag kluar??
maaph mlh testing gambar..biar punya jejak di blog inih..
hemmmm…. jadi kepikiran, blog juga harus masuk dalam daftar wasiat kali yah, biar di urusin ma anak cucu 😀
posting diluar pikiran .. *ngga kepikiran maksudnya*
hmmm… posting apa ya yang bisa jadi amal jariah .. hmm kayaknya..
oke deh, nice topik. salam kenal
*merenung*
yup..stuju banget…punya blog bisa dibilang amal juga lho meski gratisan..*beladiri blm bisa beli domain*
maka dari itu….
apa hayuu?
maka dari itu…
manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya dengan postingan semanfaat-manfaatnya…
*kabuuurr
Hai n0na dita,lam kenal ia,boleh gak?q suka bgt bACa blog km. . . .
Oiep,trakir q bCa blog km tTg bloger mati ntU,,q muTusin wt blog.ni blog bAruQ,akirny bisa jg ngbuatny.he2.tingGal ngeDit2. . .
Makasi ia,q terinspirasi bgt ngbuat blog dr km n0na dita. . .
Mungkin sebagai person gak harus juga meninggalkan jejak dalam bentuk blog. Bisa juga kenangan indah dalam benak orang-orang yang kita cintai dan dekat dengan kita. Syukur-syukur bisa jadi berkah bagi seluruh alam.
Sayang yah kalo sempat Blognya ga jalan apabila si empunya meninggal juga 😀
eh…non Dita, saya mau loh jadi pewarisnya 😛
Hi . . .
Q emg sengaja gk ngsi almt blogQ…(cuz msi standar2 aj ma cma berisi c0ment gk penting)…kecuali n0na dita mau ajari q apa j yg bsa d eDit,tampilan,ato apa kek,he2w =P
q ng.watny d multiply gt. . .
Q mw ksi c0ment tentang cAra bAckuP kL yang ada d blogspot,yg setauQ dr bCa koran gt.yaitU menggunakan software BloggerBackupSetup yg d seDiain gratis d CodePlex.com melalui halman http://www.codeplex.com/bloggerbackup/Release/ProjectReleases.aspx.
Tapi stelah tag bAca,crany rumit plus pnjang minta ampun. . . . FuUH..
D tambah q jg gk ngerti2 amat.makLum pemula,jd kL da yg salah tentang c0ment ini ato apa,mavkan diriku. . .
itulah sebabnya aku make gratisa. biar seandainya aku mati cepat, tulisan itu tetep ada. *halah. kaya tulisannya penting aja. hehehe*
btw, itu dua komentator teratas kaya bersaudara ya. yang satu nengok kanan, yang satu ke kiri. coba itu dites DNA. :p
gw setuju non,
dan blogger mati meninggalkan blognya…
kayaknya dalem banget nich,
hmm,
lam kenal yach non…!
yang paling ku suka: moral dari postingan ini.
ada kata-kata “amal jariah”. moral banget.
@kang birin : tetangga aku ada yang namanya jariyah loh.. berarti dia moralna oke punya tuh.. hiii…
wew, akhirnya saya berfikir ada untungnya pake host gratisan. Ternyata begitu, mengabadikan karya memang menjadi suatu nilai tersendiri…
makasih non
salut buat tulisannya…
aku sendiri menanggapi, gak perlu kita melihat akhir dari kita membuat blog.. tapi yang perlu bagaimana kita bisa membagi sesuatu yang ada dalam pikiran kita ke tempat di mana orang lain bisa menerimannya… seperti ke blog yang gratisan, kan gak pa2 ?,
aku suka mbrebes mili kalo buka dapurnya bunda inong….
:((
Kalau saya ndak pernah mikirin blog saya di masa depan saya, Mbak.
Saya cuma berusaha menikmati apa yang ada sekarang saja …:)
jadi mutung mo pindah pake hosting berbayar
terima kasih atas artikelnya.
Iya, harus dipersiapkan surat warisan untuk menambah masa kontrak domain serta hosting…
adham [rasa] nonadita dan sultanzam perlu membaca ini: http://adhamsomantrie.com/?p=207
Tentu dong… karena Blogger juga Manusia, masak mati membawa Blog ke alam kubur. Bisa-bisa malaikat ikut-ikutan jadi Bloger deh.
Salam kenal ya!
Kalo aku mikirnya jadi jejak aku dan anak-anak untuk dilihat dikemudian hari. Jadi mereka bisa tahu tahapan aku dan mereka seiring umur yang berjalan.
Posting yang bagus banget. Ratingnya BINTANG 4
Blogger mati meninggalkan blognya. Kalau memang masih ada gunanya jangan khawatir mirrornya juga pasti akan ada yang membuatkan. Yang repot itu kalau blog yang isinya cepat basi, misalnya tips and trick yang terkait dengan jaman tertentu. Bisa beneran jadi sejarah tuh. Kalau resep masakan sih memang mendingan. yang namanya makan enak mah pake resep jaman emak juga malah tambah menarik.
Mungkin di surat wasiatnya si blogger ada wasiat kayak gini: “Nduk/le, blogku itu tolong diopeni ya. Hosting dan domainnya jangan telat dibayar. Trus jangan tambahi konten porno ya!”
PS: Wah, dot com itu kan mainannya seleb blog doang. Saya yang blogger gurem ini mampu 😀
Pemikiran yang dalem…
Makanya saya bikin domain gak pake nama saya, biar bisa diwarisin. Atau ntar bisa dijual, dan uangnya bisa diwarisin… hehehe…
Rencananya sih mau dibikin versi e-magazine triwulanan dari content blog saya. Trus dijual. Itung-itung nyari tambahan buat bayar domain dan hosting. Dibajak ya gpp, mudah-mudahan malah contentnya jadi lebih lama umurnya ketimbang di blog. Doain sukses ya…
*harap-harap cemas menjelang launching e-magazinenya…
iya ya, blog ku gratisan semua
ayo rawuh …
dita….kamu bener2 blogger sejati……
lucu………ngak bosen baca blogmu…
lama ngak mapir dita…apa khabar???
silakan mampir ke gubukku…
“sesama blogger dilarang saling mencaci” (kayak bus kota aja ya…)
Halo Dita,
Menurut saya supaya blog kita tetep ada walau yg punya udah ga ada… bisa dengan menggunakan blog gratisan tetapi domainnya pake yg berbayar. Nanti khan otomatis akan punya dua domain, baik domain yg berbayar dan yg gratisan. Keuntungannya, apabila sudah tidak ada di dunia, alamat domain yg gratisan masih ada.
Kalau saya adalah blogger yg blum pengen mati… hehehehe
Setuju sekali bu, tadinya ngeblog hanya iseng-iseng saja, ternyata banyak juga yang baca dan komentar. ternyata banyak juga yang bisa ngambil manfaatnya..
ada beberapa sih yang menggunakan blog gratisan, sampai sekarang masih ada walaupun sudah tidak lagi update. yang masih aktif juga gratisan sebenarnya hanya sudah dibuat TLD.
oiya, kalau sudah TLD dan tidak diperpanjang apakah blognya akan mati atau balik lagi ke blogspot.com?