Pada banyak kota di Indonesia, anak jalanan seakan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kota itu sendiri. Kumpulan anak berbekal kecrekan dan gitar kecil di sekitaran lampu merah sudah menjadi kelaziman saja. Maka mata pun melihat keberadaannya sebagai suatu yang biasa dan tak aneh lagi. Anak jalanan adalah bagian dari bayangan di benak kita mengenai jalan raya, setara dengan elemen lainnya seperti lampu merah, zebra cross, pengemis dan kemacetan.
Bagi mereka jalanan tak ubahnya menjadi rumah kedua saja. Mungkin mereka tak lagi hirau pada polusi udara atau panasnya surya, karena mereka tak punya kuasa untuk menghindar darinya. Lalu bagaimana menjelaskan apa penyebab mereka tampak jauh lebih tua dari usia sebenarnya?
***
Sebuah posted link pada situs Facebook mengantar saya pada gagasan yang diantarkan oleh sekelompok bloger. Gagasan yang sekilas tampak sederhana untuk berbagi sedikit yang dipunya. Namun, ada cita-cita yang mereka ingin capai bersama dan gerakan yang mereka rintis rupanya hanya langkah awal semata.
Gagasan ini berjudul “Sekotak Susu untuk Anak Jalanan”, walau konon belum ada nama resmi untuk ini. Tapi menurutku nama ini rasanya sudah catchy. Melalui gerakan ini, teman-teman kita mengajak untuk berbagi susu kotak untuk anak jalanan yang kita temui.
Salah satu penggagasnya, Vidya, lantas berkisah mengenai tujuan gerakan ini. Menurutnya, pemberian sekotak susu kepada anak jalanan setidaknya membantu mereka untuk tetap sehat. Ah ya, siapa bisa menyangkal pengaruh buruk kehidupan jalanan kepada kesehatan mereka bukan?
Kenapa susu dan bukannya uang saja? Inilah salah satu yang menjadi keprihatinan mereka. Pemberian uang kepada anak jalanan dikhawatirkan memberikan mereka peluang untuk menyalahgunakan uang yang diberikan. Entah itu rokok, narkoba atau menjadi korban palak. Bila kekhawatiran ini terasa sebagai prasangka buruk terhadap mereka, percayalah bahwa memberikan uang akan membiasakan mereka menempuh jalan pintas dalam berusaha. Tangan mereka akan tetap di bawah untuk meminta-minta.
Saya suka dengan ide ini. Karena itu, dua hari setelah membaca artikel mengenai ide mereka, saya mencoba melakukannya sendiri. Dua anak kecil dekat Stasiun Kota menjadi penerima yang pertama. Tapi tak urung saya khawatir juga. Saya hanya berharap mereka bukan penderita lactose intolerance, ketidakmampuan tubuh menerima seluruh manfaat baik dari susu. Kapan terakhir kali minum susu? Siapkah tubuhnya mencipta enzim laktase lebih banyak dari biasanya? Untuk kekhawatiran ini, mungkin yoghurt atau susu kedelai bisa menjadi pilihan.
Memberi susu lalu sudah, sesederhana itukah? Prakteknya, ya. Tapi Rahmanita Vidyasari (Vidya), Nurmaya Widuri (Mae), Fanny Sudarti (Fanny), dan Aruna Anggayasti (Aruna), berharap ada kesan yang ditinggalkan dari proses yang sebentar saja. Secarik pesan yang ditempel di kotak susu atau percakapan singkat mungkin bisa memberikannya. Entah berupa kalimat motivasi atau pengetahuan umum yang berguna. Disinilah transfer nilai dan semangat itu terjadi.
Melalui pemberian susu dan interaksi singkat dengan anak jalanan, empat sekawan ini mengajak kita untuk berbagi sehat dan semangat. Sederhana saja, namun konsisten. Memberi nilai lebih untuk setiap rupiah yang kita belanjakan, dan menyisipkan cinta pada interaksi dengan anak jalanan, mengapa tidak?
Untuk Vidya, Mae, Fanny dan Aruna, semoga sukses ya! 😀
72 thoughts on “Berbagi Sehat di Jalanan”
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
sebentar.. jarang2 gue absen pertama disini 😛
*baru selesai baca*
hmm.. menurut gue itu juga ide yang bagus Dit.. salut buat Vidya dkk…
Mudah2an dengan memberikan susu kotak yang akan berdampak (mungkin) pada kesehatan mereka, membuat mereka berpikir untuk bekerja di tempat lain lagi karena tempat mereka bukan di jalan (ngenes bu liatnyaaaaa…)
Semoga kegiatan ini terus berjalan, Insya Allah saya dukung 🙂
saya dapet email ajakan begini waktu tahun 2007, tapi saya sendiri sudah menjalankannya dari sebelumnya. saya pernah aktif mengajar untuk anak2 jalanan, indeed gak bagus bgt ngasih mereka uang, tapi suka ga tega klo gak ngasih apa2. biasanya saya kasih coklat atu kue/roti, klo susu gak berani soalnya banyak kasus keracunan susu. klo mereka mabok kita salah lagi nanti…. semangat 😉
gimana kalo blogor bikin aksi bagi2 susu buat anak jalanan…ini ide mentahan aja sih, dit….
Semoga gerakan ini juga muncul di Surabaya 😀
he.he.he liat blognya sekarang berasa ada saljunya ya????
lah temen sekampus saya semuah . kok bisa saya yang gak tau
sekotak susu ya? coba aaaaah…
saya suka susu… hhhmmm…
yg penting niatnya……
iya sih, kesian juga sama yang ga kuat minum susu, bisa diare.. susu kedelai bagus juga tuh idenya!
sekotak susu?? tampak ide yang okeh… salut buat yg nelorin… ntar coba ah… mereka butuh sesuatu yg menyehatkan, kalo dikasi duit belom tentu duit itu ntar larinya buat mereka, tapi kalo dikasi susu lumayan, kadang mereka bisa ndak makan seharian…
kadang dita juga suka ngasih roti, kasiyan ngeliat wajah2 lapar mereka…. hiks…
Sekotak susu? Tentu sangat menyenangkan buat anak jalanan… Masalahnya sungguh pedulikah kita maupun Gerombolannya Kak Seto pada mereka? Jangan-jangan hanya sebagai komoditas pemuasan rasa nikmat (ekstasis) meng-iba-i orang lain… Hmm entahlah, jawabannya ada pada hati sanubari kita masing-masing.
nonadita, salam kenal !
saya arun 🙂
makasih ya buat nona dita, dan kawan2 yang mendukung gerakan ini.
yup, yang penting niat dan konsisten.
NB: klo takut susunya buat wirausaha, dilepas dulu labelnya.
mantap nih idenya…
memberi umpan, bukan memberi ikan..
moga programnya terus berjalan 😉
mau donk susunya
😀
Betapapun kecilnya berbagi itu indah….
idenya boleh juga, kalo memang ada kelanjutan dari ide tersebut kabar-kabarin ya 🙂
Halo nonadita..
Makasih ya atas tulisannya.. semoga jadi banyak orang yang ikut-ikutan..
Semoga selalu sehat anak Indonesia…:)
wah.. makin banyak aja nih, gerakan2 yang tergagas dari sebuah blogs/facebook/dunia maya..
hebring.. dan patut didukung penuh nih 😉
Jarang2 ada donatur yang mau nyumbang buat anak jalanan mikir ke sampe ke segi kesehatan. Wow 🙂
Dan speaking of anak jalanan, saya pernah ngobrol sama beberapa (di Pontianak, dan mereka jadi anak jalanan lebih karena udah lama terlantar sebagai pengungsi akibat kerusuhan etnis), dan tak disangka tak dinyana, anak jalanan bahkan bisa peduli sama nasib anak lain di daerah lain di Indonesia (waktu itu lagi heboh konflik Aceh) — anak-anak ini korban konflik di daerahnya sendiri dan masih sempat untuk bersimpati dan mendoakan anak-anak korban konflik nun jauh di tempat yang gak pernah mereka lihat. *terharu*
mungkin sebaiknya diadakan brefing atau diskusi setelah progam ini dilakukan. Tapi saya raas hal ini memperlihatkan bahwa masih ada orang” yang peduli akan nasib mereka….
Boleh juga idenya, daripada uang jajan, mending susu, lebih mending lagi, mungkin, buku!
ngomong” nonadita buat blog juga di dagdigdug yah? atau saya salah liat??
sukses selalu dengan programnya, semoga menular ke kita semua
Ide yg bagus Dita….gak memberatkan, tapi banyak manfaatnya….saya mau coba, thanks utk postingan inspiratifnya ya….(^_^)v..peace…
Hay hay,, salam kenal, saya Fanny 🙂
Sebelumnya makasih atas publikasi gerakan ini, semoga bisa menginspirasi semua untuk berbuat yang lebih baik lagi 🙂
Oya, saya mau kasih tambahan, sebenarnya ide awalnya tidak terpaku pada susu, karena inti dari gerakan kami adalah, “Stop giving them any money”. Dulu awalnya saya memberi roti (kadang2 susu juga sih), karena saya selalu tidak mempunyai waktu untuk sarapan, maka saya selalu menyediakan susu dan roti dalam tas saya. Hehe, ya intinya sih, kalo misalnya ada yang mungkin menganggap susu terlalu berat (padahal sih engga, cuma 1500an ko 🙂 ) gapapa, kasih yang selain susu. Kaya makanan, buku, atau apapun deh, asal jangan uang. Karena beneran deh, bukan uang yang mereka butuhkan untuk anak2 seumuran mereka itu. Oya, ini terlepas dari anak2 yang bener2 mencari uang yah, kaya yang jualan minuman, cobek, atau yang lainnya.
sepertinya perlu ada publikasi viral utk kegiatan ini.
mantrap…..
wah dermawan banget idenya……
Bisa kita jadikan strategi kampanye nih…
wauic…peneliti rupanya gadis yang satu ini,chayo……
^_^
wahh..asikk .. kapan ya dsini ada bgtuan
bisa dapat sponsor dari perusahaan susu nih, hehehe
Sekotak susu untuk Anak Jalanan …
Ah …
Ini sederhana sekali … namun sangat membekas … dan sungguh mulia …
Sukses selalu !!!
ide yang bagus, bannernya kok sya belum pernah lihat ya dit? semoga sukses 😀
Sebaiknya konsultasi dulu dengan Dinas Sosial setempat atau para ahli di bidang ini. Apakah gerakan ini sejalan dengan pemberantasan kemiskinan dan anak jalanan atau malah membuat anak jalanan semakin betah di jalan. Semoga kita dapat memberi yang terbaik buat anak-anak yang kurang beruntung. Bukan dengan apa yang kita anggap baik, tetapi dengan apa yang betul-betul baik dan terbukti, paling tidak dengan mengkaji beberapa studi mengenai hal ini.
Menolong memang dimulai dari hal yg sederhana.. Salut utk gerakan ini, bukan hanya obrolan iseng, janji2 muluk, ato sekedar isi proposal.. Tp suatu bentuk nyata…
Salam kenal.. Wah kapan y nonadita maen ke t4 nA.. Hiks hiks..
waow…ide mulia..
saya pribadi juga termasuk orang yang ga setuju dengan pemberian uang kepada anak jalanan
pemberian susu atau makanan bergizi lainnya dapat menjadi solusi yang brilian
bayangkan kalau setiap blogger memberi..maka akan banyak anak jalanan yang menerima..
Jadi ingat ada parpol yang kampanye iklannya,..Anak anak kita bisa minum susu..( gambar anak minum susu )..he he..
Keep moving on dit..
Yap, patut dicontoh tuh gerakannya. Sukses…
wah, membangun semangat berbagi kepada anak2 jalanan, sungguh, sebuah aksi kemanusiaan yang mulia, non. semoga makin banyak saudara2 kita yang melakukan aksi yang sama dg nonadita. salut!
Yourbest.weebly.com : blog inspiratif yang keren
Ud tau ga, ada blog inspirative di weebly? Kalo blum tau coba deh kalian buka blog ini!!! 🙂
Nih gw kasi alamatnya : Yourbest.weebly.com
Menurut gw seh keren…….
Tpi kerenya lo bisa masukin tulisan lo di kotak TELL ME….
MENARIK????
Coba aja sekarang
setiap pulang dr sebuah hypermart yg ngga jauh dr rumah, aku selalu membelikan beberapa kotak susu untuk anak2 seorang ibu pengemis di jembatan penyebrangan, maunya siy ke lebih banyak anak jalanan yg membutuhkan makanan bergizi juga (^_^)
Tapi penyalurannya musti cepet. Takutnya kalau ada susu yang tanggal kadaluwarsanya udah mau habis 🙄
ikut dunk saya juga mau
byme
Wah saya ikut dukung ini non….
Putih bakti pada anak bangsa
idenya mantab mbak 😀
kunjungan pertama coy!@ setuju banget daripada kalau kita kasih uang nanti di beliin lem lagi. mendingan susu biar sehat kayak kebo 🙂
memang sih, gak tega lihat mereka ngamen.. tapi kalo saya kasih uang, sama saja membuat posisi anak itu makin rentan.. sekadar saran, susu bisa diganti telur rebus, buah atau biskuit bervitamin..
Baru aj tadi siang buka-buka email lagi mengenai hal yang bagus untuk disampaikan ke teman-teman besok. tuz dapet email dari salah satu temen milis mengenai “Mengapa qt harus berbagi??”. Ternyata Tuhan ada bersama hamba yang ingin berbagi. apapun bentuknya…yuuukkk berbagi.
yap, asal jangan uang, sangat setuju…
ide yang brilian,…
mari laksanakan
Begitu banyak ide yang bisa disumbangkan buat anak jalanan..dan susu??tidak terpikirkan sebelumnya… SALUT! 😀
berbagi dengan cara demikian memang gampang-gampang susah…..
terkadang sudah ikhlas berbagi e dipakai anak-anak kecil ngrokok atau adu remi, payah!
idenya selalu keren,
salut dan sukses ya !
aku dulu juga pernah gini…tp bukan susu..kebetulan aku bawa coklaT..jadi aku kasi dehh,.jarang2 khan mereka makan coklat..coklat juga mengandung susu khan,.jadi sm aja khan..ayo sebarkan semangat berBagi…!!!!
saya turut mendukung mbak hehehe… very nice idea pokoknya.
salut buat idenya teh, 😀 ikutan mendukung juga kalo gitu 😀
waduh ko ada daftar antrian panjang di form komentarnya nonadita…yah gapapalah selip – selipan…aye numpang absen deh..hehehe
idenya memang oke .. didukung terus yu…
Harusnya negara yang bertanggung jawab untuk anak2 jalanan. Tapi kayaknya negara tidak berdaya
salam kenal aja, ikut gabung di blog kamu. isi/pesannya oke juga. kalo ada acara boleh ikut gabungkan?
Memang masalah anjal udah menjalar di mana2 bukan hanya kota besar tapi sudah merambah sampe di kota kecil bahkan sampe di pedesaan. Ini jadi masalah kita bersama karena seperti buah simalakama, klo di kasi uang di jalan mereka menjadi ketagihan dan terus berada dijalan ada yang lebih sadis jadi korban pemalakan oleh preman namun bila tidak dikasi uang, itu akan menyentuh rasa kemanusianan kita. masalah ini juga terjadi di Denpasar semoga gerakan ini bisa menjaalar di kota lainya. http://sgharjono.blogspot.com/2009/02/anjal-di-kota-denpasar.html
Salam kenal.
kegiatan gini mestinya perlu dilestarikan 😀
Hrsnya mnjdi kegiatan rutin ne…:)
idenya mantaps….perlu ditiru nih….
Ikutan bike to work dong, biar sehat.
wah nice impoh gan…..
well we do have some lactose intolerance in our family and we just cut out on dairy products. :..
i was born with lactose intolerance and i can’t eat cheese without having an upset stomach ;-.
Ini kegiatan yang sangat bermanfaat, mari kita ikuti,,