Alasan Menjadi PNS

Musim berburu lowongan CPNS udah mulai, tuips! Tau dari mana? Ini tanda-tandanya: milis-milis mendadak banyak email-email forward-forwardan berisi lowongan kerja, Disnaker mendadak dipenuhi pendaftar kartu kuning, kampus didatangi alumni yang mau legalisir dan kantor polsek “menjual” SKCK pada pengantri. Dari tahun ke tahun, so typical..

Sore ini, mendadak saya teringat percakapan-percakapan yang saya pernah lalui dengan beberapa teman. Beberapa obrolan santai seputar kehidupan PNS dan kenikmatan yang mereka dapatkan. Beberapa disertai bujukan supaya saya ngikuti jejak mereka bekerja sebagai abdi negara.

Obrolan pertama dengan tetangga saya. Katanya, enak jadi PNS bisa pulang ke rumah di siang hari untuk makan siang dan mengurus anak. Bujukan pertama yang langsung saya tanya, “wah gaji buta dong?”. Dia mengiyakan bahwa di kantornya memang nggak terlalu sibuk, seraya mengurai alasan lain. Katanya justru karena PNS nggak terlalu sibuk maka enak bisa cari penghasilan tambahan, ngajar les privat atau menjadi guru senam. Padahal IMHO kalau satu pekerjaan sudah memberikan penghasilan yang cukup, mungkin tidak perlu mencari pekerjaan sampingan, kecuali bila itu menjalankan hal yang benar-benar disukai. :mrgreen:

Obrolan lain dengan salah satu klien waktu saya masih kerja di NGO. Katanya, jadi PNS enak nggak usah mikirin beli baju kerja, karena sudah ada seragam. Kali ini saya nggak tahan nggak nyengir. Kalau punya penghasilan yang baik, saya dengan senang hati akan membeli baju-baju kerja yang cantik dan nyaman, yang bahannya lebih OK ketimbang bahan yang bikin gerah itu. Alasan lain lebih populer dan jadi pemicu banyak teman saya untuk jadi PNS: pingin kuliah S2 gratis dan (ini yang bikin malu) sering ada pembagian SPJ bodong/fiktif. 🙄

Well, alasan-alasan yang dikemukakan itu nggak pernah membuat saya tertarik jadi bagian darinya. Entahlah, nggak belum sreg aja. Saya yakin, nggak semua PNS berpandangan dan berperilaku seperti demikian. Saya juga paham, bahwa di beberapa kantor PNS bisa sama (atau lebih) produktif dibanding staf kantor perusahaan swasta. Paling penting, saya percaya nggak semua kantor PNS mempraktekkan SPJ fiktif. Kebetulan aja alasan-alasan beberapa teman yang sampai ke saya model-modelnya semacam ini, tapi nggak lantas bisa dipake menggeneralisasi.

Seorang teman yang sedang kuliah di luar negeri pernah mengutarakan niatnya untuk kembali ke Indonesia & melamar pekerjaan sebagai PNS. Menurutnya, membangun Indonesia perlu dilakukan dengan membenahi sistemnya. Untuk itu, dia bermaksud masuk ke dalamnya dan memperbaiki dari dalam. Soal berita-berita miring tentang praktek kotor yang terjadi, dia bukannya tidak tahu. Tapi dia memilih untuk tidak antipati lantas menjauhi. Untuk teman dengan alasan & niat sebaik ini, dukungan saya berikan sepenuh hati.

Ada yang berniat melamar lowongan CPNS di akhir tahun ini? 😉

76 thoughts on “Alasan Menjadi PNS

  1. alasan yang klise, itu juga sering gw denger.. pengen ngurus anak, makanya jadi cpns… tapi gak semuanya kaya gitu. Tapi sama, gw juga lom tertarik buat jadi cpns.

  2. Jadi PNS itu berarti masuk ke kutub “safe” ; hidup datar – datar saja ; terlindung oleh sistem.
    Tapi ya dimanapun Gain itu selalu berbanding lurus dengan Risk.
    Jadi pekerjaan yang “safe” kayak PNS penggasilannya ya ga gede2 amat. Kalau mau penghasilan yang gede ya tambahin resikonya. 🙂 (you know what I mean)

    untuk saya? saya belum menutup diri menjadi PNS. cuma untuk saat ini belum kepikiran saja.

  3. Saya belum (lebih tepatnya, TIDAK) tergerak untuk mencoba daftar, meski hanya untuk sekadar mendaftar online pun. Apalagi ketika membayangkan birokrasi yang berliku-liku untuk memenuhi item per item yang disyaratkan masing-masing departemen itu.

  4. saya pernah sekali melamar jadi PNS simply karena lagi mentok dengan disertasi dan ingin pulang :)) tampak tolol. and Thank GOD that I failed 😀 will never do the same thing, not a single opportunity 🙂 am just not into PNS.

  5. bbrp tahun lalu pernah coba 1-3 kali dari gak ada panggilan sampe bisa ikut tes tahap 2 .. tp mungkin bukan rejeki disana, dan lihat gaya bbrp tetangga yang br masuk kantor jam 10 jadi bikin gak sreg. memang sih jaminan hari tua nya “clear” .. tp pemandangan msk kantor jam 10 dan masih ngopi dan kongkow depan tkg bubur jam 9 pagi bener2 bikin miris lihat abdi negara. Hehe

  6. mama saya pns. ke kantor tepat waktu bahkan sering lembur jadi pengawas pas lebaran. jadi kalau dibilang kerjaan pns santai, tergantung dari departemen mana. jadi pns mesti rajin nabung karena memang pendapatannya gak gede. tapi sekarang banyak pns yg gajinya setara dengan swasta.

    memang beberapa teman saya yg pns kayaknya hidupnya bahagia. siang bisa ke mall. bisa sering pulang cepat.

    mama saya sendiri minta saya jadi pns, cuma saya nolak. dari dulu saya suka kehidupan yg berkelok-kelok. kalau terlalu lurus kok kayaknya gak ada tantangan. mungkin kalau sudah menikah dan punya anak, baru terpikir untuk jadi pns, karena bagaimanapun keluarga nomor 1.

  7. Thanks for the article dit, jadi bisa ikutan nimbrung nih..
    Btw, banyak di daerah2 yg menganggap pekerjaan PNS itu pekerjaan dewa, dipuja-puja. Ada orangtua dan keluarga lainnya yang lebih menganggap jadi PNS (walaupun kerjanya cuma fotokopi laporan dinas) lebih mulia daripada seorang wirausahawan yg mengurus ratusan karyawan, bahkan lebih mulia daripada seorang konsultan yang mengurus krisis komunikasi dari suatu perusahaan besar. Sudah separah ini. Akibatnya mereka rela mengeluarkan puluhan juta demi anaknya menjadi PNS, walaupun untuk staff biasa.

    Teman saya yang sudah menjadi PNS dan bekerja di level management pun terkadang tergoda untuk ikut sistem daripada berjuang merubah sistem.

    Yang bilang masa depan lebih aman dan cerah sebenarnya tidak harus menjadi PNS, karena dengan mengurus Financial Plan yg tepat masalah pensiun, tunjangan pendidikan, dll itu 100% membuat masa depan jadi lebih aman. Apalagi kalau punya investasi.

    Rasanya untuk tipe orang yg straightforward, militan, senang tantangan, dan ingin hidup lebih berwarna, kurang cocok untuk menjadi PNS. Toh rezeki sudah diatur, tinggal bagaimana kita menjemputnya. Tapi itu semua kembali ke tiap individu, yang penting jangan sampe jadi PNS cuma gara-gara materi dan cari aman, tapi memang ada passion mengabdi untuk bangsa dan negara ini.

    Happy monday all!

  8. ah sama Non, saya sejak lulus kuliah sama sekali ga minat jadi PNS. Saya ga suka sistem yang ada…
    Jadi inget beberapa hari yang lalu kedatangan PNS dari departemen itu yang… ah sudah lah, nanti saya japri aja cerita :mrgreen:
    *berasa di milis teflon*

  9. Dalam tubuh pns ada juga keberagaman, keberagaman disini maksudnya: pertama ada tipe orang yang santai, ada kerjaan numpuk juga tetep santai, masih bisa jalan ke mall, belanja ini itu, bahkan kalo perlu kerjaan dilimpahkan ke orang lain biar dia tetep santai. Kedua, orang yang sama sekali ga menganggap ada kerjaan, makan gaji buta abiss. Ketiga, orang yang memang berdedikasi dan produktif. Saya pikir ini ada di setiap lembaga kementerian 😛

  10. PNS” (Pegawai Negeri Sipil), siapa yang tidak tertarik ? Tetapi sayang, bukan rahasia umum lagi kalau ingin masuk musti harus ada esek-eseknya. Walaupun satu dua ada yang murni, tapi jarang saya dengar cerita itu. Semoga ditahun mendatang, tradisi esek-esek dihilangkan. Aminn…

  11. Satu lagi alasan pengen jadi PNS: ga pusing mikirin pensiun 😀

    Saya ga berminat sama sekali jadi PNS. Maklum, satu keluarga besar wirausahawan semua 😀

  12. saya tetep milih jadi pebisnis online ajah. bisa teteap bersama keluarga namun tetep berpenghasilan. toh gajine jauuuh lebih besar dari gaji pns

  13. tahun ini saya diterima disalah satu kementerian RI. alasannya karena saya hanya diperbolehkan kerja sebagai PNS atau dosen oleh calon suami yang sebentar lagi akan menjadi suami saya 😀
    akhirnya saya mengambil kedua2nya. saat ini saya menjadi cpns dan saya tetap menjadi dosen setiap weekend disalah satu perguruan tinggi swasta.
    yang saya tahu, saya masuk dari jam7.30 sampai jam5 sore, jika saya telat maka gaji saya akan dipotong sekitar 0.5%. jika saya ga masuk kerja, gaji saya akan dipotong cukup besar sekitar 2.5%.
    saya juga tetap mengambil jalur unit pendidikan dikementerian ini.
    jadi buat saya ga semuanya PNS itu memalukan atau cuma mau magabut atau korupsi dll.
    ada sisi baiknya jika kita juga mau memperbaiki semua.

  14. yang jelas PNS itu dibutuhkan, klo nggak siapa dunk pekerja di Kementrian?

    Namun yang bikin citra PNS itu coreng-moreng adalah para PNS itu sendiri yang “menggampangkan” pekerjaan mereka. Untuk merubahnya…hmmm…saya rasa itu hal yang hampir mustahil untuk dilakukan seorang diri.

  15. saya juga pengen sekali menjadi PNS..
    santai tp gaji besar..

    banyak PNS masuk kantor siang banget..bisa jalan2..baca koran di kantor

    pengennya 🙂

  16. salam kenal yaa…

    ortu dua2nya PNS…setelah pensiun memang kerasa manfaatnya (bokap nyokap cuman punya kesibukan tiap awal bulan ke bank buat ambil pensiunan)…so memang PNS yg terkenal adalah masa pensiunannya. Berkah atau tidaknya kembali ke pribadi yg menjalani pekerjaan PNS itu. Apapun pekerjaannya yg penting bernilai ibadah…Insya Allah jadi berkah

    salam kenal lg…
    http://ayahkuhebat.wordpress.com

  17. tante, dalam kehidupan berPNS memang banyak sekali ketimpangan. ada yang kerjanya tidak habis-habis – ada yang datang ele’ele’an terus pulang. mudah-mudahan sistem remunerasi bisa memperbaiki ketimpangan-ketimpangan tersebut. sebagai PNS, saya kebagian yang kerjaannya tidak habis-habis itu. padahal dari segi pendapatan sama saja dengan yang ele’ele’an.

  18. di antara para bakal CPNS ada niat yang berbeda-beda. ada yang niat kerja sungguh2 demi rakyat, dan ada yang niat sebatas punya profesi pekerjaan yang nyaman. secara hakikatnya, PNS adalah abdi negara… ketika mereka berharap kerja yang enak dan nyaman. tapi sumbangsih tenaga belum maksimal. sungguh sangat malu sekali…. semoga kedepannya ada abdi-abdi negara yang bekerja tulus dengan hati….. 🙂

  19. teman saya banyak yang jadi PNS. Kebanyakan dari mereka beralasan..krn mereka udah capek jadi karyawan kontrakan. Mereka pengen kerjaan yang tetap. Biar bisa mapan. Saya sendiri? saya benar-benar blm tertarik. Karena jujur..saat ini saya masih memerlukan gaji yang besar 😀 Dan yang saya tau..klo PNS itu gajinya kecil hehehehe.

  20. wegah, prei kenceng, mbokde. pengene jadi blogger macam ndorokakung atau nonadit aja deh. wong ndoro itu bikin satu tulisan d blognya aja udh senilai jut-jutaan, hahaha *bocor sithik

  21. kalo aku milih jadi frilens aja deh biar makin banyak punya waktu buat berkontribusi buat negara dr hal-hal kecil. *ih sok diplomatis*
    semoga teman-teman PNS tidak menyalahgunakan kepercayaan yg udah diberikan ya, apalagi masalah uang & waktu 😉

  22. Kalau aku harus pikir ulang ratusan kali jadi Pns…,Selain nggak bakal disetujui sama Bapak juga karena Pns itu jadi bikin tetangga2 (petani) jadi “ngedumel” iri, coz sudah terjadi GAP yang lebar menganga………..
    Baguslah kalau ada orang yang punya alasan seperti diakhir postingan itu.

  23. Aku gak mandang rendah PNS, karena aku dibesarkan sama PNS, cuma gak cocok aja sama pekerjaan yang itu ituuuu terus selama bertahun2 sampe pensiyun.. Huhuhu..

  24. memang benar jangan pukul rata semua PNS seperti itu. memang yang jelek itu selalu cepat tersorot, tapi tidak semua seperti itu kan?? tergantung juga PNS nya apa dan siapa orangnya, semua seperti itu karena beberapa alasan, mungkin sistem kerja yang agak longgar, tapi tentu tidak semua PNS mendapat kelonggaran yang sama,Bagi saya, sama saja PNS atau tidak, semua pekerjaan itu mulia, tergantung bagaimana menjalaninya.

  25. akut mau daftar, saingannya banyak,mending buka usaha aja, sapa tahu bisa ngasih lowongan kerja buat yang lain 😀

  26. Pengen punya usaha sndri…jd ngga perlu d atur2. Habisny…..PNS banyak bngt sainganny, ntar ujung2ny ‘duit’. Tp kalo d terima…syukur dech.. lumyan punya penghasilan dobel..

  27. awalnya saya ga minat sama sekali buat jadi pns, karena takut ilmu yg saya dapat dikuliah ga kepake dan kerjanya cuman duduk2 doank

    sewaktu ada penerimaan, saya dsuruh ortu sama pacar buat daftar… mau ga mau… 😛
    eh, ga taunya lulus….

    Alhamdulillah formasi yg saya “pranata komputer”, saya berpeluang untuk menduduki “jabatan fungsional” hampir mirip kayak guru atau dosen, sistem kerjanya ngumpulkan poin…. jadi kalo ga kerja keras ya ga bakalan naik pangkat 😀

  28. Maaf ya, ibarat kata kita sudah tiada/sudah tua, juga masih digaji klo di PNS, penghormatan terhadap tenaga kita lebih besar. dibanding di swasta, lo kerja dapet duit, lo sakit atau gak bisa kerja lagi karna udah tua atau sakit yaudah gak dapet duit lagi. maaf ya

  29. Kadang kala memang kita lupa “NIAT” dalam menjalankan pekerjaan. Saat ini mungkin lebih banyak yang berniat mengumpulkan harta dalam bekerja. Bukankah sesungguhnya di mana pun kita bekerja, jika diniatkan beribadah dan ingin bekerja keras, tentu tak ada istilah gaji buta? Hanya saja, iman kita sering tak kuat menahan godaan yang fiktif-fiktif itu….Dan, ini masalah dekadensi moral yang mesti kita tanyakan kepada diri sendiri. Salut….

  30. sy PNS. Dan sy lihat memang beberapa (kalau tidak boleh dibilang banyak), demikian adanya. Bersyukur saat ini di kementerian sudah beberapa tahun ini mengubah diri dengan “Reformasi Birokrasi”. Alhamdulillaah, sedikit demi sedikit mulai terkikis, dan mudah2an ke kementerian yang lainnya…

  31. Humb.. kebetulan gw ama suami pns. Pertama kali ngebayangin, keknya enak, bisa santai, ternyata tiap hari lembur, sabtu minggu kadang (sering) masuk. Kata temen gw, pegawai DJA milik negara 24 jam sehari, 7 hari seminggu :p (saking seringnya standby karena sering dimintain data ama menteri n dpr). Kadang ga ada waktu buat keluarga 🙁 Karena kantor gw di jakarta n rumah di bogor, gw terpaksa kost di jakarta, pisah ama suami. Jadi kalau pns itu santai, sebenarnya tergantung dari kesadaran kita, sejauh mana kita memberikan suatu hal yang terbaik buat negara 🙂

  32. wah setuju banget sm april.

    Jadi kalau pns itu santai, sebenarnya tergantung dari kesadaran kita, sejauh mana kita memberikan suatu hal yang terbaik buat negara

  33. karena kita terlalu lama jadi budak dan pemerintah pun seneng kalo rakyatnya jadi budak belian (“TKI”) karena mereka memposisikan diri sebagai “dominus”

  34. emang ya mbak.. dulu PNS orang-orang gak pada mau tapi sekarang jadi rebutan… tahun ini tapi ndak ada PNS ya? sekali ada pasti rame neh bakalan kaya pemilu nanti 😀

  35. Alhamdulillah, saya (c)pns sejak 2005, dan tidak serupiah pun duit saya keluarkan untuk diterima. Mengenai pekerjaan, kantor tempat saya bekerja boleh dibilang yang paling sibuk di Pemda. Tak jarang saya pulang larut malam, bahkan dini hari, karena tuntutan deadline pekerjaan. Tentu tidak saya sendirian, namun ditemani beberapa rekan dan atasan. Tidak pulang semalaman pun (baca: pulang rumah pasca shubuh) beberapa kali saya jalani. Bagamainapun saya tetap enjoy. Di mana lagi saya dapat bekerja, sekaligus juga mengabdi pada negara dan masyarakat. Apa yang ditugaskan, saya anggap sebagai amanah, yang kelak pasti akan diminta pertanggungjawabannya.

  36. Jadi PNS itu untuk mengabdi pada negara, kalau pengen kaya raya jadilah pengusaha… Pengen kaya jadi PNS, Ujungnya korupsi… itu lah yang saya tahu di negri ini… hehe…

Leave a Reply to Naufal Agam Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top
%d bloggers like this: