Belakangan ini, saya mencoba hal baru yaitu belajar hidroponik. Sebagai alumnus IPB, tentu pengetahuan tentang hidroponik tidak baru-baru amat namun baru kali ini menyempatkan diri untuk baca-baca lebih jauh dan berminat untuk mencoba. Sepertinya menyenangkan untuk praktek sendiri karena kalau sukses bisa punya stok sayur yang fresh dan dekat dari dapur.
Awalnya adalah munculnya konten tentang hidroponik yang dilakukan oleh sahabat sejak kuliah, Umi, di Facebook. Bermula dari hobi, rupanya kini Umi dan suami menjadi praktisi hidroponik yang jadi rujukan tetangga dan teman-teman online. Menarik sekali melihat foto-foto sayur dan buah yang dipanen sendiri di atas garasi di rumahnya. Maka ketika Umi mengadakan pelatihan di Bogor, saya langsung mendaftarkan diri dan ayah saya untuk ikutan.
Bertempat di Nusagrow Fruit Farm & Nurseries – Bogor, Minggu lalu saya mengikuti Pelatihan Hidroponik untuk Pemula bersama Garasi Hidroponik yang dikelola oleh Umi dan Yudhan suaminya. Materinya seputar basic belajar hidroponik mulai dari pengertian, pemilihan media tanam, teknik-teknik hidroponik, dan praktek menyemai benih. Pengetahuan dasar tentang hidroponik penting sekali untuk memulai hobi ini, karena bila sudah jalan, ada banyak website, YouTube channel & grup komunitas hidroponik yang bisa menjadi rujukan nantinya.
Tips dasar yang dipelajari di pelatihan misalnya seperti cara memotong media tanam rockwool yang benar. Rockwool (yang saya kira spons biasa ternyata serat mineral berbahan dasar batu!) yang tidak dipotong dan ditanam dengan benar bisa mengakibatkan benih tidak tumbuh dengan baik. Hal ini baru diketahui saat pelatihan oleh ayah saya yang sudah duluan memulai hidroponik. Tips-tips lainnya seperti cara membuat wadah dari barang-barang bekas di sekitar, memilih benih yang sehat, atau membuat pestisida organik dipelajari juga di sini.
Nggak pernah rugi belajar hal yang baru. Meskipun masih cari-cari waktu untuk praktek sendiri, namun ikut pelatihan ini untuk belajar hidroponik jadi bikin semakin termotivasi. Untuk yang ingin berkebun tapi punya space terbatas seperti di apartemen, atau malas kotor-kotoran sama tanah, ini hobi yang menarik untuk dieksplorasi.
4 thoughts on “Belajar Hidroponik Bersama “Garasi Hidroponik””
Leave a Reply to Mia Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Jadi pengen nyoba ah.. skala kecil2an dulu 🙂
Kira kira kalau tanaman obat seperti bawang dayak bisa tidak ya menanam di hidroponik
Jadi pengen belajar nanam juga,,
Tanaman apa saja yang bisa dibudidayakan secara hidroponik?